JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Banyak Bikin Susah, Menteri Pertanian Serukan Petani Tak Usah Pakai Kartu Tani. “Yang Menghalangi Tabrak Aja!”

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo didampingi Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat panen kacang di Bendungan, Kedawung, Sragen, Senin (10/1/2022). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meminta petani menanggalkan pemakaian kartu tani jika keberadaannya justru menyusahkan petani.

Pernyataan itu disampaikan Mentan saat berbincang dengan perwakilan petani yang hadir saat kunjungan di Bendungan, Kedawung, Sragen, Senin (10/1/2021).

“Kalau kartu tani bikin susah, katanya menyulitkan, ya nggak usah dipakai kenapa. Kan ada Pak Kapolres udah tangkepin aja (penyimpangan pupuk),” paparnya.

Mentan menyampaikan persoalan distribusi pupuk bersubsidi memang menjadi prioritas yang harus diutamakan.

Ia meminta petani tidak dibuat susah terkait pupuk. Menurutnya petani adalah orang jujur.

Kehadiran kartu tani yang sedianya untuk mempermudah, jika memang justru sebaliknya, maka tidak ada alasan untuk dipakai lagi.

Baca Juga :  Paguyuban Sahabat Dangkel Bagikan Paket Sembako di Bulan Ramadhan 1445 H Untuk Masyarakat Miskin dan Kurang Mampu Hingga Anak Yatim di Sragen, Kades Purwosuman: Paguyuban Yang Kompak dan Solid Membantu Warga

Bahkan Mentan meminta apabila ada pihak yang menghalangi atau mempersulit petani, pihaknya meminta untuk ditindak.

“Petani itu orang jujur lho. Yang macem-macem itu yang di atasnya itu. Saya greget banget. Kalau ada yang menghalangi dah kita tabrak aja,” tandasnya.

Mentan menambahkan, keluhan kartu tani sebenarnya sudah lama dan banyak muncul dari para petani.

Karenanya ia meminta kepada petani jika memang kartu tani tidak mempermudah dalam memperoleh pupuk bersubsidi, lebih baik ditinggalkan.

“Kalau bikin susah nggak usah pakai. Pakai itu (kartu tani) kan supaya mempermudah. Kalau itu untuk mempersulit buat apa? Dan ini keluhan pupuk bukan hanya dari kamu (petani di Kedawung) aja, semua di bawah (petani) juga. Petani kan belum tentu bisa gesek begini, buat akunnya,” tandasnya.

Baca Juga :  ASN Sragen Mendapatkan Layanan Penukaran Uang Baru dari Bank Indonesia Solo

Penegasan Mentan itu disampaikan menyikapi pertanyaan salah satu perwakilan petani milenial yang mengeluhkan sulitnya memperoleh pupuk bersubsidi karena kuota yang kurang.

Selain itu mereka juga mengeluhkan pemakaian kartu tani yang dinilai terlalu ribet karena harus memakai akun dan mengisi saldo terlebih dahulu.

Padahal jatah pupuknya sangat di bawah kebutuhan sehingga kadang justru membuat petani makin kebingungan. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com