SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Rekrutmen guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang digelar pemerintah pusat beberapa waktu lalu, berdampak sporadis terhadap sekolah swasta.
Pasalnya tak sedikit sekolah yang harus merelakan gurunya hengkang karena ikut mendaftar dan lolos diterima PPPK.
Di Sragen, salah satu sekolah yang terdampak asalan SMK Binawiyata. Salah satu SMK swasta dengan siswa terbanyak ini harus kehilangan 10 tenaga pengajar terbaiknya karena diterima seleksi PPPK.
“Iya, ada 10 tenaga pengajar kami yang kemarin diterima PPPK. Padahal mereka adalah guru-guru terbaik, guru senior dan guru tetap yayasan yang sudah lama mengabdi,” papar Kepala SMK Binawiyata Sragen, Saimin kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (31/1/2022).
Ia mengungkapkan 10 tenaga pengajar yang lolos PPPK itu pun tidak main-main. Ada yang sudah menjabat wakil kepala sekolah, tiga orang kepala jurusan atau program studi dan 7 lainnya adalah guru struktural atau pengajar.
Mereka bahkan selama ini sudah didiklatkan hingga sebagian ada yang pernah ditugaskan untuk Diklat sampai ke Jerman demi peningkatan kualitas.
Meski agak sedih, sebagai pimpinan sekolah, dirinya lebih memandang sisi positif dan hikmahnya.
Bahwa yayasan dan sekolah setidaknya masih patut berbangga karena guru hasil didikannya bisa sukses dan diminta oleh pemerintah melalui PPPK.
“Ya mau bagaimana lagi. Hasil didikan kami yang baik-baik diminta pemerintah ya nggak apa-apa. Nanti kami akan didik lagi. Insya Allah bisa,” ujarnya.
Meski kehilangan 10 tenaga terbaik, pihaknya sudah mulai membuka rekrutmen penggantinya.
Diharapkan guru pengganti mereka nantinya justru lebih muda dan milenial dengan kemampuan yang diyakini akan bisa sesuai harapan.
Ia juga memastikan kepergian 10 tenaga pengajar itu tidak mempengaruhi kelangsungan belajar mengajar di sekolah. Sebab di SMK-nya total ada 50 guru yang semuanya sudah berstandar.
Kemudian sebagai permintaan terakhir, para guru yang lolos PPPK, diminta masih membantu mengajar sampai terima SK dan sekolah mendapatkan guru pengganti.
“Ini bukan yang pertama kali. Sejak dulu, sekolah dan yayasan kita selalu mendidik tenaga pengajar dari awal. Kita sekolahkan kita diikatkan nanti kalau sudah bagus lalu ingin karier lebih baik, mereka nggak kita gondeli,” jelasnya.
Sejumlah Sekolah Bernasib Sama
Tak hanya di SMK Binawiyata, sejumlah sekolah swasta di Sragen juga bernasib sama. Yakni kehilangan banyak guru dan tenaga pendidik yang lolos seleksi PPPK.
Mayoritas mereka adalah guru tetap yayasan yang sudah bersertifikasi pendidik karena memiliki poin lebih tinggi dari pelamar lain.
Data yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , di SMK Sakti Gemolong ada sekitar 14 guru di sekolah itu yang juga eksodus berjamaah karena lolos PPPK. Kemudian di SMK Bina Taruna Masaran sekitar 8 guru juga harus sayonara dari sekolah karena memilih jalan lain diterima menjadi PPPK.
Pun di SMK Sukawati Sragen, dikabarkan ada 7 guru di sekolah itu yang juga lolos PPPK. Bahkan di SMK Pelita Bangsa Sumberlawang juga kehilangan sekitar 4 guru terbaiknya gegara seleksi PPPK. Wardoyo