SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati meminta semua pejabat eselon 2 untuk terus belajar dan mengasah kemampuan diri.
Pasalnya, akhir tahun ini, bakal ada kekosongan kursi jabatan eselon tertinggi yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen.
Kekosongan itu dikarenakan Sekda Tatag Prabawanto yang saat ini menjabat, bakal memasuki masa purna tugas November 2022 mendatang.
“Yang paling saya tunggu kiprahnya, saya tunggu kinerjanya kalian semua pejabat eselon 2 ini adalah siapa yang bisa menggantikan Pak Sekda Kabupaten Sragen karena beliau akan pensiun nanti pada tanggal 1 November. Saya ingin penggantinya Pak Sekda adalah orang dari Sragen. Yang ngerti abang ijone pemerintah ini, yang sudah tahu bagaimana melayani Bupati dan melayani masyarakat Sragen dengan ciri khasnya masing-masing,” papar Bupati usai melantik pejabat eselon di gedung SMS belum lama ini.
Bupati Yuni kemudian menyampaikan dirinya menaruh harapan besar, para pejabat eselon 2 yang telah memenuhi persyaratan mulai dari sekarang untuk bisa menunjukkan potensi yang terbaik.
Mereka diharapkan terus memberikan kinerja dan inovasi yang terbaik agar bisa menduduki jabatan prestisius itu.
“Mulai dari sekarang silakan kasih saya masukkan, kasih saya saran. Jangan dikira semua tidak mempunyai peluang yang sama. Semua memiliki peluang yang sama,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, bupati juga menantang para pejabat eselon untuk berlomba bisa memiliki kemampuan dan kompetensi yang minimal setara dengan Sekda saat ini.
Sebab jabatan Sekda sangat penting karena akan menjadi pemimpin bagi 8000 PNS di Sragen.
“Harapan saya, golekno (carikan) aku Sekda sing mumpuni. Yang gantinya paling tidak sama dengan kemampuan Pak Tatag Prabawanto. Makanya mulai saiki do sinauo, bagaimana menjadi pemimpin bagi 8000 ASN di Kabupaten Sragen,” imbuh Yuni.
Soal kans Sekda dari luar daerah, Bupati pun tidak menafikan. Namun jika disuruh memilih, dirinya akan lebih senang jika pengganti Tatag Prabawanto adlah putra daerah yang bertugas di Sragen.
“Kemarin saya ditanya wartawan apakah mungkin itu dari luar Sragen, ya mungkin saja. Karena kita terbuka, tapi saya lebih memilih kalau bisa ada lah orang asli yang saat ini sudah bekerja dengan saya. Yang saya setiap hari sudah bisa melihat kinerjanya,” tandasnya. Wardoyo