JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Diprotes 2 Wali Murid, Tarikan Pagar Rp 280.000 di SMPN 2 Tanon Akhirnya Ambyar. Komite Langsung Kembalikan Uang Iuran

SMPN 2 Tanon. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus tarikan dana untuk pembangunan pagar sekolah di SMPN 2 Tanon Sragen, akhirnya buyar.

Setelah diprotes oleh dua wali murid yang keberatan, komite dikabarkan langsung mengembalikan uang hasil iuran ke wali murid yang sudah terlanjur membayar.

“Kemarin, Pak Kabid langsung mantau ke sana (SMPN 2 Tanon) dan laporannya dana yang sudah masuk langsung dikembalikan semua ke wali murid,” papar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen, Suwardi melalui Sekretaris Dinas, Prihantomo, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , kemarin.

Baca Juga :  Paguyuban Sahabat Dangkel Bagikan Paket Sembako di Bulan Ramadhan 1445 H Untuk Masyarakat Miskin dan Kurang Mampu Hingga Anak Yatim di Sragen, Kades Purwosuman: Paguyuban Yang Kompak dan Solid Membantu Warga

Ia menguraikan secara aturan sumbangan pendidikan memang dibolehkan. Hanya saja teknisnya yang terkadang ditafsirkan salah oleh pihak sekolah maupun komite.

“Kadang-kadang komite menafsirkannya golek gampange. Misalnya sekolah butuh ini, danane semene, diporo semene, per wali murid jatahe semene. Nah padahal namanya sumbangan itu sifatnya sukarela, besarannya nggak ditentukan dan waktunya juga dibebaskan. Wali murid misal keberatan di rapat boleh kok usul keberatan dan nggak bayar, mboten napa-napa,” jelasnya.

 

Salah satu tokoh masyarakat Tanon, Dawam yang menerima aduan warga, menyampaikan setelah mencuat di berita, komite akhirnya memang langsung mengembalikan uang tarikan ke wali murid yang sudah membayar.

Baca Juga :  Ramadhan di Sragen: Patroli Gabungan Samapta Polres Sragen dan Polsek Cegah Balap Liar dan Knalpot Brong

Menurut wali murid, sebagian memang sudah membayar dan sebagian belum.

“Sudah dikembalikan, begitu muncul di berita, uang tarikan langsung dikembalikan,” ujarnya.

Sebelumnya, tarikan untuk membangun pagar sekolah sebesar Rp 280.000 itu dikeluhkan oleh dua orang wali murid kelas VII dan VIII.

Mereka keberatan karena situasi ekonomi saat ini sedang sulit akibat terpaan pandemi hampir dua tahun. Selain itu sebenarnya sekolah sudah ada pagar keliling.  Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com