JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Dukung PTM Sekolah Disegerakan, Agustina Wiludjeng: Terlalu Lama Belajar Online dengan Gadget, Sangat Berbahaya!

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Agustina Wiludjeng Pramestuti saat menggendong seorang bocah saat acara pembagian beras untuk rakyat dari Puan Maharani di Pilang, Masaran, Sragen. Foto/Wardoyo
   

 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Komisi X DPR RI menyambut baik segera digelarnya pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

Wakil Ketua Komisi X, Agustina Wiludjeng Pramestuti memandang PTM harus segera dilaksanakan untuk mengembalikan kembali hak-hak anak dalam belajar.

Hal itu disampaikan Agustina di sela pemberian bantuan beras untuk rakyat dari Puan Maharani di Masaran, Sragen.

“Bagus lah. Pendidikan tatap muka harus segera dilakukan meski harus tetap dengan protokol covid-19. Ini harus dilihat sebagai upaya dari seluruh stake holder pendidikan untuk mengembalikan lagi hak belajar anak-anak,” paparnya kepada wartawan, di rumah aspirasi Masaran, Selasa (5/1/2022).

Legislator asal Dapil Jateng IV (Sragen, Karanganyar, Wonogiri) itu menyampaikan dengan segera digelar PTM maka akan menghindarkan anak-anak dari bahaya gagdet yang banyak mereka pegang selama belajar online di masa pandemi.

Baca Juga :  Geger Mobil Baru Langsung Rusak, Anggota DPRD Tulungagung Juga Mengalami Kerusakan Mobil Usai Mengisi Dexlite di SPBU Sragen

PTM juga sekaligus mengurangi beban orangtua yang kini sebagian besar sudah masuk kerja dan kembali beraktivitas.

“Kalau anak-anak terlalu lama belajar online terus sementara orang tuanya sudah mulai masuk kerja, meninggalkan rumah, lalu siapa yang akan bersama mereka ketika mereka membuka jendela dunia yang namanya gadget. Apa yang dibuka mereka ketika mereka belajar tidak yang mendampingi itu sangat berbahaya,” urainya.

Karenanya, ia memandang adanya PTM perlu disegerakan meski sementara baru separuh dari kapasitas.

PTM kini dipandang sebagai kemajuan dari proses menuju menyiapkan generasi muda yang pintar dan tangguh.

Meski demikian, ia menekankan di setiap bagian dari dunia pendidikan yang ada menjaga supaya tidak ada ledakan tambahan kasus atau penularan covid-19.

Baca Juga :  Puluhan Warga Geruduk Kantor Desa Pilang Masaran Sragen Tolak Pembangunan Tower, Warga: Ini Masalah Kesehatan Kami

“Saya yakin bisa. Tapi memang yang paling akan banyak mendapatkan tambahan pekerjaan dan beban adalah guru. Guru yang awalnya mengajar satu trip, sekarang sehari harus dua trip. Jadi harus ada yang online dan harus ada yang offline,” urainya.

Kondisi itu yang menurutnya harus dipikirkan oleh kementerian. Bagaimana membuat kenyamanan guru ketika harus mengajar anak-anak yang berada di dua titik secara maksimal.

“Saya berharap merdeka belajar itu berlaku dengan kurikulum baru bagi para guru dan bagian dari proses belajar mengajar dengan keleluasaan guru itu masing-masing,” pungkas Agustina. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com