JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Fakta Baru, Sekeluarga yang Positif Covid-19 dan Pilih Mati Timbang Divaksin Ternyata Tinggal di Gemolong Sragen

Sekda Sragen, Tatag Prabawanto saat memimpin hormat bendera dalam giat upacara dan apel pembinaan wawasan kebangsaan dan deradikalisasi di SMAN 1 Sumberlawang, Senin (10/2/2020). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus temuan sekeluarga 9 orang warga positif terkonfirmasi Covid-19 hari ini, Senin (24/1/2022) akhirnya terungkap.

Sembilan orang sekeluarga yang terpapar Covid-19 itu diketahui berasal dari Desa Nganti, Kecamatan Gemolong.

Informasi tersebut dibenarkan oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Sragen.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto tidak menampik informasi soal domisili 9 warga yang positif itu ada di Nganti, Gemolong.

“Iya, benar,” ujarnya dikonfirmasi Selasa (25/1/2022).

Sembilan orang sekeluarga tersebut dinyatakan positif terpapar pada Senin (24/1/2022) dari hasil tes PCR.

Celakanya, ternyata sejak awal satu keluarga itu bersikukuh menolak untuk divaksin.

Alasan keyakinan menjadi faktor mereka ogah untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19 dari BNN pemerintah.

Bahkan, mereka menyampaikan dalih cukup ekstrim yakni memilih mati daripada harus divaksin.

“Dari laporan petugas DKK, sembilan orang yang positif baru ini memang belum pernah vaksin. Mereka menolak karena punya keyakinan timbang divaksin pilih mati,” ujar Tatag.

Baca Juga :  Prestasi Gemilang Bintang Lima dan Terbaik TOP BUMD Awards 2024: Inilah Bukti Keunggulan RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen

Tatag yang juga Sekda Sragen itu menyampaikan kasus temuan positif pada keluarga yang menolak vaksin itu diminta menjadi pembelajaran untuk masyarakat.

Bahwa program vaksinasi Covid-19 semata-mata dilakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat.

Sehingga ketika akhirnya justru terpapar karena belum vaksin, tidak hanya merugikan diri sendiri tapi juga berpotensi menyebar ke orang lain.

“Kami berharap ini jadi perhatian bersama. Kalau menolak vaksin ya akibatnya seperti itu,” tukasnya.

Saat ini, pihak terkait belum memastikan apakah sembilan warga itu terpapar varian Omicron atau tidak.

Munculnya kasus sekeluarga positif itu terungkap hari ini tadi. Data terbaru hari ini yang diterima Satgas Covid-19 kabupaten, mencatat ada tambahan 9 kasus positif baru.

Baca Juga :  Dagang Ciu di Bulan Ramadhan, Warga Sambungmacan, Sragen Dirazia Polisi, 3 Botol Miras Disita

“Sembilan orang yang positif itu satu keluarga,” ujar Tatag.

Mereka terdeteksi positif usai menjalani pemeriksaan di fasilitas kesehatan. Awalnya ada yang bergejala kemudian diperiksakan ke dokter atau faskes.

Ternyata hasil tes PCR menunjukkan yang bersangkutan positif terkonfirmasi Covid-19.

Setelah itu dilakukan pelacakan ke kontak erat di keluarga, hasilnya total ada 9 orang di keluarga itu yang juga ketahuan positif.

“Kalau kondisinya tanpa gejala atau asimptomatis. Saat ini semua sudah kita minta untuk isolasi mandiri di Isoter Technopark Sragen,” jelasnya.

Tatag menambahkan beberapa di antara mereka akan diambil sampel untuk diperiksa Whole Genome Sequencing (WGS).

Hal itu dilakukan untuk memastikan mereka terpapar varian Omicron atau tidak.

“Pasti akan diambil sampel dan dilakukan pemeriksaan. Kita juga akan lakukan pelacakan dan perlindungan terhadap lingkungan untuk mengantisipasi penyebaran,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com