SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM –
Pemerintah Kabupaten Sragen terus berupaya menghilangkan stigma negatif yang melekat di beberapa wilayah di Sragen.
Setelah Gunung Kemukus, kini targetnya adalah Pasar Mbah Gajah di Desa Gondang, Kecamatan Gondang.
Kompleks yang pernah dikenal sebagai salah satu tempat prostitusi legendaris di Sragen Timur itu kini diwacanakan untuk dirombak total.
Pemkab berencana merombak kompleks Pasar Mbah Gajah menjadi pasar tradisional yang sehat.
Hal itu disampaikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati usai meninjau langsung Pasar Hewan Gondang yang ramai pada hari pasaran Kliwon itu bersama Wakil Bupati Sragen, Suroto, Sekda Sragen, Tatag Prabawanto dan jajaran eselon II Pemkab Sragen, Rabu (12/1/2022).
Pada kunjungan tersebut Bupati Yuni juga sempat berbincang langsung dengan salah satu pedagang di Pasar Hewan Gondang, bernama Mbah Lasiyem (76 tahun).
Warga Mantingan, Ngawi, Jatim itu mengaku sudah berjualan makanan sejak 20 tahun lalu.
“Mbah, pasar niki menawi didandosi remen mboten? (Mbah, pasar ini kalau dibangun senang tidak?),” tanya Bupati Yuni.
Bupati pun dibuat kaget dengan respon nenek yang berjualan di salah satu warung itu.
Tak dinyana, Mbah Lasiyem langsung menjawab senang. Selain membuat lebih nyaman, juga stigma negatif bisa hilang.
“Nggih remen bu (Senang Bu), ben pasare rapi (Biar Pasarnya rapi), nyaman,” jawab Mbah Lasiyem.
Bupati Yuni mengatakan kedatangannya ke Pasar Hewan Mbah Gajah itu untuk mengetahui status aset pasar itu.
Bila aset itu milik Pemkab Sragen maka bisa dibangun secara masif seperti pembangunan Pasar Joko Tingkir dan Pasar Nglangon yang rencana akan dilakukan pada 2022.
“Ternyata aset Pasar Hewan Mbah Gajah itu milik Desa. Jadi kami harus hibah bila ingin membangun pasar itu. Saya akan panggil dulu Kepala Desanya dan saya menugaskan Camat Gondang untuk menginventarisasi permasalahan seputar pasar,” urainya.
Bupati berharap pasar itu menjadi pasar yang sehat dan bagus serta bisa dimanfaatkan dari segi yang positif sehingga yang negatif itu satu per satu bisa tereliminasi.
“Pembangunannya harus di 2023. Ya, mumpung kami sedang fokus membahas perencanaan di 2023. Nanti insyaAllah bisa dimasukkan dulu dalam Musrenbang (musyawarah perencanaan pembangunan),” kata Bupati. Wardoyo