– Adanya pemain naturalisasi membunuh kesempatan anak bangsa
– Permainan timnas yang sering umpan jarak jauh tidak sesuai dengan permainan klub Liga 1 yang bermain cepat kaki ke kaki.
Pernyataan-pernyataan kontroversial mengundang amarah pecinta sepak bola.
Jika dilihat dari permainan dan komposisi pemainnya, jelas pelatih yang manggung di Piala Dunia 2018 Rusia yang mampu mengalahkan Jerman tersebut mengedepankan proses jangka panjang daripada instan.
Kritik naturalisasi pemain dari Haruna juga menuai kontrofersi, karena ia pernah mendatangkan 5 pemain muda dari Brazil untuk menjalani proyek naturalisasi, tetapi akhirnya gagal.
Selain itu ia juga pernah mengatakan bahwa naturalisasi adalah hal yang baik.
Poin terakhir juga tak kalah kontrofersial. Jelas dapat dilihat permainan timnas di Piala AFF adalah permainan dari kaki ke kaki dengan kerja sama tim.
Jika dilihat, permainan klub-klub Liga 1 banyak yang mengandalkan umpan jauh. Jelas hal ini terbalik dengan apa yang diucapkan oleh Haruna Soremitro.
Tagar #StaySTY yang mengudara menandakan bahwa masyarakat Indonesia bangga dengan proses yang telah dilakukan oleh coach Shin Tae Yong.
Dengan kambuhnya kontrofersi yang dilakukan oleh PSSI membuat masyarakat trauma terhadap apa yang telah terjadi pada coach Luis Milla.
Pelatih asal Spanyol yang berproses, berprogres, dan memoles permainan timnas itu akhirnya di berhentikan di tengah harapan masyarakat yang tinggi terhadap timnas di bawah asuhannya. Aji Santoso
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :[email protected]
- Kontak : [email protected]