SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemberangkatan 47 jemaah umrah asal Sragen ke tanah suci melalui Biro Samira Travel Minggu (30/1/2022) sore memang membawa kebahagiaan tersendiri.
Tak hanya menerbitkan asa menuju situasi normal di tanah suci, keberangkatan jemaah umrah Sragen yang pertama sejak pandemi itu juga menghadirkan kebahagiaan bagi jemaah itu sendiri.
Maklum, momen pemberangkatan itu sudah lama mereka nantikan. Terutama dua tahun terakhir yang dilanda pandemi sehingga memaksa seluruh aktivitas ibadah ke tanah suci.
“Syukur Alhamdulillah. Akhirnya bisa berangkat Mas. Hampir dua tahun menunggu, hari ini berkat Biro Amira akhirnya kami bisa berangkat umrah,” ucap Muryono (54) jemaah asal Pandeyan, Kedawung, Sragen.
Pria paruh baya itu mengatakan jika situasi normal, harusnya ia sudah menunaikan umrah pada 8 Maret 2019 silam.
Namun jadwal itu terpaksa batal lantaran pandemi yang melanda dunia hingga memaksa Arab Saudi menutup akses untuk ibadah haji maupun umrah.
Ia bersyukur merasa terbantu dengan Biro Samira Travel yang cukup kooperatif menyampaikan informasi dan panduan sehingga jemaah tetap tenang dan melakukan persiapan.
“Biro Samira sangat kooperatif kasih informasi terus tiap ada aturan dari pemerintah. Sehingga kami bisa tenang dan tetap fokus latihan manasik terus. Alhamdulillah akhirnya bisa terealisasi berangkat ini,” ucapnya
Muryono mengaku bisa berangkat dengan membayar pendaftaran Rp 29,5 juta. Tidak ada tambahan biaya apapun meski keberangkatan sempat tertunda hampir dua tahun.
Namun jemaah dibebani biaya tambahan untuk karantina dan tambahan ongkos bus ke Jakarta.
“Cuma tambah biaya karantina dan bus saja. Kalau bayar umrahnya nggak nambah. Untuk paspor dan vaksin meningitis sudah, Astra sudah dua kali vaksin,” katanya sumringah.
Senada, jemaah lainnya, Ida Ariani asal Krapyak, Sragen Wetan mengaku bersyukur bisa berangkat umrah setelah menunggu hampir dua tahun.
Ia juga mengakui layanan di biro umrah Samira cukup bagus dan memperhatikan calon jemaah.
“Banyak sekali biro, tapi hanya Samira ini yang menurut saya kerjasamanya baik,” ujar istri salah satu anggota DPRD Sragen, Fathurrohman itu.
Pelepasan jemaah umrah itu warnai suasana haru. Tampak sejumlah keluarga jemaah menciumi anggota keluarga yang hendak berangkat umrah sembari mendoakan agar lancar dan kembali dengan selamat.
Bahkan tak sedikit yang menitikkan air mata terharu melepas anggota keluarganya untuk menunaikan ibadah ke tanah suci.
Sementara, Mitra Biro Samira Travel Sragen sekaligus anggota DPRD Sragen, Asita mengatakan 47 jemaah umrah asal Sragen itu terdiri dari 18 putra dan 29 putri.
Pemberangkatan ini menjadi yang pertama di Sragen setelah hampir dua tahun sempat vakum karena terkendala pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah dari Sragen, pemberangkatan pertama ini ada 47 jemaah yang berangkat. Nanti mereka akan bergabung dengan 407 jemaah di Karanganyar. Ini menghapus kerinduan kami sebagai mitra dan jemaah untuk bisa berangkat ke tanah suci. Terakhir kita memberangkatkan bulan Februari 2019,” paparnya di sela pelepasan.
Mengingat situasi masih new normal, para jemaah sudah dibekali teknis dan aturan untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
Mereka juga wajib menjalani aturan karantina 5 hari setiba di Madinah dan 5 hari pasca kepulangan dari Mekah ke Indonesia. Sehingga semua jemaah wajib menjalani karantina 10 hari selama keberangkatan dan kepulangan.
“Karena ada aturan karantina, sehingga nanti butuh waktu lebih panjang. Yakni 10 hari umrah dan 10 hari karantina, sehingga 20 hari lagi akan sampai Sragen,” urai Asita.
Keberangkatan Perdana dari Sragen
Koordinator Biro Samira Travel Soloraya,
Tegas Subdiyo menyampaikan 47 jemaah asal Sragen itu nantinya akan bergabung dengan 407 jemaah grup yang mendaftar lewat kantor pusat Samira di Karanganyar.
Mereka akan diberangkatkan ke Arab Saudi dengan satu pesawat Lion Air terbaru melalui embarkasi Jakarta. Ia membenarkan untuk Sragen, keberangkatan 47 jemaah itu menjadi perdana.
Sementara untuk Biro Samira Travel sendiri, pemberangkatan kali ini akan menjadi kloter (kelompok terbang) keenam selama masa new normal.
Sebelumnya sudah lima kloter diberangkatkan ke tanah suci sejak 8 Januari 2022 dengan setiap kloternya membawa 400an jemaah.
“Alhamdulillah sejauh ini sudah 5 pesawat mendarat di sana. Yang berangkat tanggal 8 Januari sudah pulang dalam keadaan aman. Yang tanggal 13 Januari juga sudah pulang posisi masih karantina di Jakarta. Kita berangkat sesuai dengan anjuran pemerintah yakni melalui one gate di Jakarta. Setelah pulang nanti karantina 7 hari,” ujarnya. Wardoyo