Siswa SDN Sawahan, Boyolali Senang, Divaksin dan Dapat Hadiah Alat Sekolah

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – kegiatan vaksinasi anak dosis kedua di SDN Sawahan, Ngemplak, Rabu (19/1/2022) nampak berbeda. Ya, kegiatan vaksinasi itu dipantau langsung oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani.

Puan juga berinteraksi dengan para siswa dan dokter kecil.

“Sudah pernah divaksin? Tadi sudah sarapan belum ?” tanya Puan pada salah seorang siswa yang tengah menjalani skrining dan dijawab dengan anggukan.

Puan juga membagikan tas sekolah yang berisi empat buku tulis bergambar wajah dirinya, alat tulis dan tempat pensil.

Juga  membagikan kaos bertuliskan Mba Puan pada masyarakat yang menunggu di luar gerbang sekolah.

Usai memantau vaksinasi, Puan yang juga Ketua DPP PDIP langsung menuju gedung Panti Marhaen guna pengarahan internal. Kegiatan diikuti seluruh anggota DPC PDIP Boyolali yang dilakukan secara tertutup.

Setelah itu, dilanjutkan dengan makan siang di Gedung Putih, yang disambut Bupati Boyolali M Said Hidayat dan Ketua DPRD Marsono.

Hadir dalam kesempatan itu, Bupati/Walikota Solo Raya, seperti, Gibran Rakabuming Raka, Etik Suryani, Kusdinar Untung Sukowati, Sri Mulyani, Joko Sutopo.

Terkait vaksinasi anak, Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti mengatakan vaksinasi dosis kedua SDN Sawahan menyasar 259 siswa kelas I – VI.

Pelaksanaan vaksin digelar dalam dua sesi. Yakni sesi pertama untuk kelas I, II dan III. Sesi kedua untuk kelas IV, V dan VI.

“Ketua DPR RI, Bu Puan memantau langsung kegiatan vaksinasi kedua di sini. Selama ini juga kegiatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun berjalan lancar. Bahkan capaian vaksinasi mencapai 101,1 persen,” katanya.

Dijelaskan, capaian tersebut melebihi target yang ditentukan. Saat ini sasaran vaksinasi anak usia 6-11 tahun sebanyak 95.713 orang. Namun, masih ada beberapa kecamatan yang belum mencapai 100 persen.

Seperti Kecamatan Klego dan Wonosegoro yang baru mencapai sekitar 70 persen. Hal tersebut dikarenakan bebarengan dengan vaksin Bulan imunisasi anak sekolah (Bias). Sedangkan capaian diatas 100 persen itu karena ada beberapa daerah yang menambahkan sasaran vaksin.

“Seperti di Kemusu target sudah ditetapkan, ternyata yang siswa MI dan pesantren belum masuk. Maka disusulkan. Dan itu juga berlaku pada anak-anak yang masuk usia 6 tahun bisa mendapatkan vaksin.” Waskita