Tekadnya menjadi seniwati diteruskan dengan melanjutkan studi ke Institut Seni Indonesia (ISI) Solo.
Selama perjalanan menimba ilmu di bangku sekolah hingga kuliah, waktunya juga diisi dengan menerima job mentas dan manggung.
Tampil di Kemendikbud dan Menkeu
Selain menyanyi campursari, ia kerap tampil sebagai seniwati di pentas wayang. Di setiap pentas, ia tak lupa menghibur dengan goyangannya yang khas yang kemudian membuatnya dijuluki Eka Uget-Uget.
Menurutnya goyangan itu masih dalam batas wajar dan menjadi salah satu inovasi untuk menghibur audiens.
“Karena dunia seni juga harus selalu OTW (on the way atau berkembang) untuk selalu mencari inovasi. Saya njoget itu untuk menghibur, apalagi sekarang kan ada fenomena sinden ngadeg (berdiri), ya harus mengikuti,” urainya.
Eka mengaku sudah terjun ke dunia pentas sejak masih di bangku sekolah.
Tak hanya lokal, berkat goyangan unik dan suara emasnya, ia kerap diminta tampil di acara-acara besar skala regional hingga nasional.
Termasuk, salah satu penampilannya yang hingga kini sangat berkesan ketika diundang di acara Direktorat Jenderal Pajak (DJP) di Jakarta dan Kemendikbud 7 tahun silam.
“Ya sudah lumayan lama. Pentasnya selain di lokal Soloraya, pernah pentas di luar Jawa juga. Seperti di Kalimantan, Palembang dan Riau. Kalau yang berkesan saat tampil di acara DJP yang Dihadiri Bu menteri Sri Mulyani (Menteri Keuangan). Lalu saat tampil di peringatan Hari Ibu Nasional Kemendikbud di Jakarta 2015 lalu dan dihadiri perwakilan Unesco. Rasanya sangat seneng dan bangga, bisa menunjukkan bahwa petinggi-petinggi kita juga mau budaya Jawa dan seni tradisional,” jelasnya. (Wardoyo/Bersambung)
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :[email protected]
- Kontak : [email protected]