JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Tikus Merajalela, Mantan Bupati Sragen Untung Wiyono Sarankan Gropyokan Digencarkan Tiap Habis Panen. Desa-Desa Mulai Alokasikan Anggaran

Bupati Sepuh Sragen, Untung Wiyono. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Rentetan insiden petani tewas kesetrum jebakan tikus di Sragen memantik keprihatinan banyak kalangan.

Mantan Bupati Sragen periode 2001-2011, Untung Wiyono meminta agar petani kembali digerakkan menggencarkan kegiatan gropyokan tikus secara serentak.

Menurutnya dinas terkait bisa proaktif menggerakkan melalui kelompok tani atau desa setempat untuk kegiatan itu.

Ayahanda Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati itu menyebut gropyokan hendaknya dilakukan secara rutin setiap pasca panen. Hal itu dinilai jauh lebih efektif untuk memutus mata rantai populasi tikus yang beberapa tahun terakhir seolah tak terkendali.

“Saya berharap gropyokan kembali digencarkan. Jadi setiap habis panen semua desa atau petani digerakkan melakukan gropyokan secara serentak. Sehingga mata rantai populasi bisa terkendalikan,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (5/1/2022).

Baca Juga :  Tanpa Restu Bapak, Untung Wina Sukowati Calon Bupati Sragen 2024 Nekat Maju Lewat Partai Demokrat: Ini Tekat Saya Sendiri

Untung menjelaskan untuk menggerakkan animo petani, dinas atau Pemdes bisa memberikan stimulan dalam bentuk apresiasi apapun.

Yang terpenting, semangat petani bisa dibangkitkan untuk melakukan pemberantasan tikus dengan serempak.

“Kemudian pemberdayaan predator alam yakni burung hantu juga diperlukan. Itu juga penting menjaga ekosistem alam. Tapi yang utama tetap harus digencarkan gropyokan,” tandasnya.

Anggaran Penanganan Desa 

Di sisi lain, serangan hama tikus sejak dua tahun terakhir membuat sejumlah pemerintah desa di Kecamatan Tanon, Sragen mengalokasi dana desa untuk penanganan tikus.

Sekretaris Desa Kecik, Sriyono menjelaskan hama tikus marak di desanya kira-kira sejak dua tahun terakhir. Para petani swadaya menangani hama tikus dengan memasang racun tikus serta gropyokan.

“Untuk tahun anggaran 2022 ada usulan penetapan anggaran penanganan tikus namun saya tidak hafal nilainya,” paparnya kepada wartawan, Selasa (4/1/2022).

Baca Juga :  Hujan Deras 4 Jam Sore Tadi, Rumah Warga Desa Jati, Sumberlawang dan Tanon Sragen Terendam Banjir
PPL Swadaya Desa Gawan, Sutarno menunjukkan bangkai tikus yang ditangkap dalam gropyokan serentak Selasa (16/6/2020). Foto/Wardoyo

Dia mengatakan anggaran itu untuk kegiatan gropyokan tikus. Warga yang berhasil menangkap tikus dihitung dan mendapatkan penghargaan dari dana desa tersebut.

Sriyono mengatakan musim tanam III 2021 hasil panennya turun 30 persen dari panen sebelum adanya serangan tikus.

Setelah itu, kondisi padi pada MT terkini diklaim lebih aman dari serangan tikus pada MT sebelumnya.

Senada, Sekretaris Desa Kalikobok, Agus Salim, menjelaskan desanya mengalokasikan Rp 10 juta bersumber dari dana desa 2022.

Namun, pemerintah desa menggunakan dana tersebut masih melihat situasi dan kondisi padi di sawah.

“Nanti untuk gropyokan sumbernya dari dana desa. Pencairannya melihat situasi dan kondisi melihat di sawah. Kalau berkurang dan tidak ada dana bisa kami alihkan,” paparnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com