Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Tumurun Private Museum, Museum  Pribadi yang Terbuka untuk Umum. Koleksinya antik dan Unik

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Museum merupakan salah satu tempat wisata edukasi. Kota Solo tak hanya terkenal dengan wisata kulinernya saja, tetapi juga kaya dengan objek wisata sejarah, termasuk di dalamnya adalah museum.

Di antara museum-museum tersebut, ada yang merupakan museum bersejarah  yang pengelolaannya dan ada pula museum yang sifatnya pribadi.

Tumurun Private Museum adalah museum pribadi yang terbuka untuk umum.  Museum ini  berlokasi di tengah kota Surakarta. Tepatnya di Jalan Kebangkitan Nasional 2/4, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.

Tempat ini adalah museum pribadi yang dikelola keluarga dari pendiri perusahaan tekstil terbesar Asia, yaitu PT Sri Rejeki Isman alias PT Sritex.

Berbagai karya seni yang ditampilkan di museum ini adalah koleksi pribadi milik keluarga besar Lukminto.

Pada Maret 2018,  museum ini hanya dibuka untuk keluarga dan kerabat saja. Kemudian, pada awal April 2018 museum ini dibuka untuk umum secara gratis. Tetapi, jika berkujung ke museum ini harus reservasi terlebih dahulu.

Sofian merupakan salah satu guide di museum ini menjelaskan jika masyarakat yang berkujung ke museum ini harus reservasi terlebih dulu.

“Untuk reservasinya kita updatenya per minggu, jadi setiap minggu di hari selasa pukul 10,” ujar Sofian, Jum’at (28/1/2022).

Ia juga menambahkan bahwa museum ini hanya buka pada hari Kamis, Jum’at, Sabtu dan Minggu.

“Kita buka hanya hari Kamis, Jum’at, Sabtu, Minggu. Untuk hari Senin kita libur, hari Selasa kita update dan hari Rabu untuk Persiapan,” ujarnya.

Kata Tumurun sendiri memiliki arti yaitu turun temurun. Sehingga dapat dijelaskan bahwa museum ini turun temurun dari generasi lama ke generasi baru.

Museum ini berdiri karena inisiatif dari Iwan Kurniawan Lukminto yaitu putera dari almarhum Lukminto.

Di museum ini kita akan disuguhi  koleksi-koleksi lama seperti mobil mercy tahun 1972-an. Mobil mercy ini merupakan mobil pertama yang dimiliki Lukminto.  Selvia Safitri

Exit mobile version