JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Uswatun Hasanah, Doktor 3 in 1 Cantik Asli Wonogiri ini Kini Menjabat Kepala Disdikbud Provinsi Jateng, Jago Nyanyi dan Nulis Buku

Uswatun Hasanah
Kepala Disdikbud Provinsi Jateng Uswatun Hasanah di antara sejumlah buku karyanya. Joglosemarnews.com/Aris Arianto
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jateng kini memiliki kepala baru. Adalah seorang perempuan bergelar doktor yang jago nyanyi dan menulis buku.

Ya, Kepala Disdikbud Provinsi Jateng ini adalah Dr Uswatun Hasanah. Perempuan berparas cantik ini layak disebut doktor 3 in 1.

Pasalnya, sudah menjadi seorang doktor, bekerja sebagai pendidik juga Kepala Disdikbud Provinsi Jateng, selain itu sangat mahir menulis dan menyanyi. Tiga profesi sekaligus ini disandang oleh seorang perempuan cantik bernama Uswatun Hasanah.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, secara langsung melantik dan mengambil Sumpah/Janji Jabatan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemprov Jateng, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Jumat (14/1/2022). Ada 13 pejabat pimpinan tinggi pratama yang dilantik pagi ini. Tiga orang merupakan nama baru dari hasil promosi jabatan terbuka. Yakni, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Prov Jateng Supriyanto dari Pemerintah Kabupaten Cilacap, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bergas Catursasi Penanggungan (Pemkab Kudus), serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dijabat oleh Uswatun Hasanah (Pemprov Jateng).

Khusus Uswatun Hasanah, perempuan berhijab yang lebih akrab disapa Uus itu mengaku mengalami sendiri kondisi tersebut. Uus memang mahir dalam tiga bidang, yakni pendidik, penulis buku, dan penyanyi. Uus yang lahir pada 30 Juli 1976 itu mengaku sangat enjoy melakoninya.

Baca Juga :  Siapa Saja Calon Bupati Wonogiri 2024?

Lantas, apakah ketiganya tidak saling bergesekan? Apakah tugas mengajar menjadi terganggu ketika ada keinginan untuk melantunkan lagu, misalnya?. Lagi-lagi, Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia ini menjawab penuh kemantaban, tidak.

“Yang penting profesional, prosedural, dan proporsional. Tidak saling mengganggu, bahkan sebaliknya, saling mendukung,” kata mantan Kepala SMAN Sidoharjo, Wonogiri ini, beberapa waktu lalu.

Dia menerangkan, menjadi penulis sangat membantu dirinya mengembangkan kemampuan dalam mengajar. Dengan menulis, intelektual menjadi terasah, sehingga memperlancar proses penyampaian materi kepada siswa.

Lantas melalui menyanyi, apa yang didapat?

“Dengan menyanyi, kita bisa mengaktualisasikan diri, mengasah kepekaan, juga mampu berkomunikasi dalam bentuk berbeda dengan orang lain, berbicara tapi berirama,” tutur pencipta mars adiwiyata nasional, pengisi acara campursari TVRI 7 tahun berturut-turut (2001-2007), serta juara vokal keroncong dan campursari tingkat provinsi tersebut.

Sinergitas antara profesi pendidik, penyanyi dan penulis buku telah membuktikan perempuan yang pernah mengabdi di SMAN Purwantoro Wonogiri ini berhasil meraih segudang prestasi. Sejumlah buku berhasil dipublikasikan, seperti Balada Hidup si Burung Pipit dan Reyog Ponorogo Media Pelestarian Seni dan Budaya Indonesia, Rumah Cahaya maupun kumpulan cerpen.

Baca Juga :  Persempit Ruang Gerak Aksi Tawuran hingga Balap Liar selama Ramadhan 2024 ini yang Dilakukan Aparat

Uus juga menyabet penghargaan bergengsi sebagai pendidik. Sebut saja, guru berprestasi tingkat provinsi Jateng 2015, guru pemandu Bahasa Indonesia hasil seleksi LPMP tahun 2009-2011, dan seabrek prestasi lain. Benar-benar doktor 3 in 1.

Melansir web resmi pemprov Jateng di jatengprov.go.id, secara khusus, Ganjar mengingatkan Kepala Disdikbud Uswatun Hasanah, terkait persoalan pungli, ijazah, dan integritas di satuan pendidikan, masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas di Disdikbud Jateng.

Terkait itu Uus menegaskan siap melakukan mandat yang diberikan Ganjar. Sejumlah pekerjaan rumah juga akan disikapinya dengan cepat dan tegas.

“Apa yang disampaikan pak ganjar, memang butuh gerakan yang cepat, dan dibutuhkan sikap yang tegas untuk mengantispasi tiga hal tersebut, adanya penyimpangan hal-hal yang tidak seharusnya atau tidak on the track,” kata Uus.

Persoalan pungli, Uswatun menegaskan, biaya pendidikan pada satuan pendidikan di bawah Pemprov Jateng gratis. Sesuai perintah gubernur, Uswatun menyatakan siap mencopot oknum yang melakukan pungli.

“Karena sekolah itu sudah gratis, Insyaallah saya siap. Kalau soal ijazah akan segera ditindaklanjuti, yang jelas sudah ada instruksi untuk tidak menahan ijazah. Bahkan kalau perlu ya kepala sekolahnya dipecat. Memang butuh sikap yang tegas untuk penyimpangan seperti itu,” tegas dia. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com