Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Alokasi Pupuk Subsidi Sragen Berkurang Rp 21.773 Ton Tahun 2022, 349 Kios Penyalur Dikumpulkan. Sistem Administrasi Juga Berubah!

Staff Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) Petrokimia Gresik, Kurniawan Adi Candra saat memberikan sosialisasi terkait penyaluran pupuk bersubsidi kepada 349 kios pupuk lengkap (KPK) di Sragen, Selasa (16/2/2022). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 349 kios pupuk lengkap (KPL) atau penyalur pupuk bersubsidi di seluruh wilayah Sragen dikumpulkan untuk mendapat sosialisasi, Selasa (16/2/2022).

Sosialisasi digelar berkenaan dengan mekanisme penyaluran pupuk bersubsidi yang kini mengalami perubahan menuju digitalisasi.

Sosialisasi menghadirkan perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, dari Petrokimia Gresik, produsen, distributor hingga komite pengawas pupuk dan pestisida (KP3) setempat.

Staff Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) Petrokimia Gresik, Kurniawan Adi Candra mengatakan sosialisasi ke kios digelar agar membekali mereka terkait mekanisme pengadministrasian penyaluran pupuk subdisi yang akan mulai menerapkan digitalisasi di tahun 2022 ini.

Sistem itu diberlakukan menggantikan sistem administrasi lama yang masih dilakukan secara manual.

“Dulu kios kalau nulis log book harus satu-satu, nah sekarang pakai digital aplikasinya pakai Sinpi. Sehingga tidak perlu nulis manual lagi,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (16/2/2022).

Adanya sosialisasi diharapkan memberikan pemahaman ke kios agar penyalurannya tertib dan taat dalam administrasi harga eceran tertinggi (HET).

Kurniawan menguraikan sejauh ini, penyaluran pupuk bersubsidi di wilayah Sragen pada 2021 relatif cukup tinggi.

Ia menyebut penyaluran pupuk bersubsidi di Sragen tahun lalu mayoritas di atas 90 persen. Persentase itu terjadi baik pada penyaluran pupuk subsidi jenis ZA, N maupun organik.

Namun untuk tahun 2022, terjadi pengurangan alokasi pupuk bersubsidi di Sragen sekitar 21.773 ton. Ia menyebut pengurangan itu ada untuk Urea berkurang 586 ton, ZA berkurang 4.769 ton, NPK berkurang 8.218 ton dan organik cair berkurang 8.200 liter.

Hanya pupuk organik yang mengalami penambahan dari 7.756 ton di 2021 menjadi 32.577 ton di 2022.

“Karena pos ZA sendiri di tanaman pangan sidak tidak tersedia lagi. Khusus untuk tebu, alokasi ZA misalnya ada penurunan 4000 ton, NPK 8000 ton dan organik di posisi 24.000 ton. Itu sesuai permintaan dari petani,” terangnya.

Ditambahkan, sosialisasi tersebut digelar rutin setahun dua kali. Masing-masing distributor juga diwajibkan menggelar sosialisasi yang sama setiap tahunnya.

Kendalanya kadang alokasi yang tertera di kartu tani itu tidak sesuai dengan alokasi. Di kartu tani itu kan tertulis alokasi berdasarkan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK).

Padahal yang bisa diambil petani itu adalah alokasi di kisaran 30 persen dari RDKK.

“Misalkan untuk jenis NPK, yang bisa diambil 3 kali alokasi sekitar 40.000 ton. Ternyata alokasinya cuma 15.000 ton. Misal kartu tani isinya 100, yang bisa ditembus cuma 30 persennya saja. Itu yang butuh penjelasan ke petani,” tandasnya. Wardoyo

ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI 2021 DI SRAGEN:
Alokasi Urea : 31.500 ton
Realisasi : 27.700 ton ( 88% )
Alokasi Za : 5312 ton
Realisasi : 4872,49 ton (91,73%)
Alokasi NPK : 23861 ton
Realisasi : 22515,6 ton (94,36%)
Alokasi Organik : 7756 ton
Realisasi : 7514 (96,9 %)
Alokasi Organik Cair : 8500 L
Realisasi : 3766 L (44,31%)

RDKK VS ALOKASI TAHUN 2022:
Urea
41329 ton / 30914 ton (75% )
ZA
560 ton / 543 ton ( 97% )
NPK
45434 ton / 15643 ton (34%)
Organik
78828 ton / 32577 ton (41%)
Organik Cair
448 L / 300 L (67%)

ALOKASI TAHUN 2021 vs 2022:
Urea
31500 ton / 30914 = – 586 ton
Za
5312 ton / 543 ton = – 4769ton
NPK
23861 ton / 15643 ton = – 8218 ton
Organik
7756 ton / 32577 ton = + 24821 ton
Organik Cair
8500 L / 300 L = -8200 L

Sumber: PT Petrokimia Gresik 

 

 

 

Exit mobile version