WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek mengaku mengetahui adanya dugaan oenganiayaan yang dilakukan oleh oknum bank plecit alias rentenir saat dijumpai wartawan Kamis (3/2/2022) sore. Meski begitu, dia mengecam adanya kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum bank plecit.
Apalagi menurut dia bank plecit adalah lembaga keuangan yang ilegal. Pihaknya tidak memberikan ruang toleransi terhadap aksi yang arogan.
“Dugaan penganiayaan itu sangat tidak manusiawi dan mengangkangi hukum. Saya mengecam keras,” tegas Bupati.
Bupati juga mengaku baru mendengar adanya dugaan penganiayaan itu. Dia berencana segera berkoordinasi dengan Polres Wonogiri untuk mengusut tuntas kasus tersebut hingga ditemukan fakta sebenarnya.
“Kita tidak mentoleransi kegiatan yang meresahkan ataupun tindakan arogan. Apalagi kalau sampai berpotensi menimbulkan korban jiwa. Ini yang harus diantisipasi,” ujar Jekek.
Sementara, Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno turut prihatin dengan adanya dugaan penganiayaan oleh oknum bank plecit. Dia menerangkan, sebenarnya ada program kredit lunak yang ditawarkan oleh lembaga keuangan milik daerah.
Misalnya adalah Kredit Mentari (Mengentaskan Jeratan Rentenir) yang dikembangkan oleh PT BPR BKK Wonogiri (Perseroda). Dimana ada subsidi bunga yang diberikan.
Meski begitu, diakui nilai dari Kredit Mentari angkanya kecil dan peruntukannya juga untuk UMKM. Pihaknya tidak mengetahui secara pasti, para korban bank plecit yang ada di Wonogiri itu pelaku UMKM atau perseorangan yang menggunakan uang pinjaman untuk kebutuhan konsumsi.
“Yang jelas, saat ini memerangi bank plecit itu tugas kita bersama. Selain bank plecit, sekarang juga ada pinjol juga (pinjaman online). Ini juga jadi tantangan Pemkab Wonogiri untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,” kata dia.
Menurut Wabup, bank plecit banyak mengincar masyarakat yang kesulitan dalam ekonominya. Ke depan, Pemkab lewat dinas terkait bakal lebih mengintensifkan pembinaan koperasi. Termasuk juga pemberdayaan ekonomi masyarakat supaya bisa lebih mandiri. Dengan begitu, ekonomi masyarakat bisa meningkat sehingga tidak terjebak di pinjaman yang mencekik dari bank plecit.
Setyo Sukarno juga mendorong agar kasus ini bisa diselesaikan secara tuntas. Jangan sampai kasus ini keluar dari norma hukum yang ada.
“Tentunya kita minta pihak kepolisian bisa mengusut tuntas kasus yang menimpa warga Wonogiri ini,” kata Wabup.
Ketua DPRD Wonogiri Sriyono mengaku sedih dan menyayangkan adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum bank plecit. Semestinya, kata dia, di tengah kondisi seperti ini seharusnya semua pihak harus bersinergi membangkitkan ekonomi.
Menurut dia, setelah adanya kasus ibu yang depresi hingga bunuh diri karena terteror penagihan dari pinjaman online Kecamatan Giriwoyo dan diikuti kasus dugaan penganiayaan oleh oknum bank plecit ini, pemerintah perlu menata sistem keuangan yang menyangkut kepentingan masyarakat.
“Semuanya kan ada regulasinya. Maka negara harus hadir menata kembali sendi-sendi ekonomi rakyat,” kata dia. Aris