BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Peningkatan kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Boyolali terus diwaspadai. Untuk itu, masyarakat diminta tetap menjaga prokes ketat.
Menurut Sekda Boyolali, Masruri, kini jumlah penderita mencapai 370 kasus aktif. Masyarakat yang terpapar dan menjalani isolasi mandiri (Isoman) cukup banyak, mencapai 338 orang.
“Lainnya menjalani perawatan di rumah sakit atau berada di isoter,” ujar Sekda, Selasa (15/2/2022).
Dijelaskan, untuk mengoptimalkan isoman, dilakukan dengan pengawasan dan gotong royong dari jogo tonggo ditingkat desa.
“Kalau masyarakat minta bantuan makanan maka jogo tonggo bisa langsung membantu.”
Selain mengandalkan jogo tonggo, KK miskin juga mendapat bantuan sosial (Bansos). Masing-masing KK akan menerima paket sembako senilai Rp 200 ribu. Paket sembako tersebut diberikan sekali untuk masa isolasi 4- 6 hari.
“Pemkab menjamin masyarakat yang isoman tetap terpenuhi kebutuhan konsumsinya.”
Ditambahkan, tingginya kasus Covid-19 sebagian berawal dari pelaku perjalanan. Orang-orang terpapar dari luar daerah dan terjadi transmisi lokal. Ditambah lagi, virus ini juga mudah menular.
Sehingga Pemkab akan melakukan pengetatan protokol kesehatan (Prokes). Termasuk menggelar operasi yustisi di lokasi-lokasi yang berpotensi kerumunan. Apalagi, Boyolali saat ini masih masuk PPKM level 2.
“Yang penting prokesnya dijaga. Untuk itu, kita minta dilakukan operasi yustisi di tempat keramaian, baik pariwisata, pasar dan tempat keramaian lainnya.”
Disinggung terkait kasus kematian akibat Covid-19, diakui ada dua kasus kematian pada Senin (14/2/2022).
“Namun, kasus kematian terjadi pada lansia dan telah memiliki penyakit bawaan atau kormobid. “Jadi, penyebab kematiannya bukan murni karena Covid-19.” Waskita
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com
