Anggota Komisi B DPRD Jateng yang membidangi pertanian, Mukafi Fadli juga menyesalkan pernyataan Dirjen Tanaman Pangan saat kunjungan di Jambanan Sragen.
Menurutnya jawaban itu bukan memberi solusi atas problem petani, namun terkesan hanya sekadar mencari pembelaan.
Senada, Ketua Komisi B DPRD Jateng, Sumanto juga menyesalkan apa yang dilontarkan sang Dirjen.
Menurutnya jawaban-jawaban Dirjen saat disambati petani soal pupuk dan harga gabah itu seolah menunjukkan tidak adanya kemauan untuk berusaha mengarahkan petani lebih sejahtera.
Ia menyampaikan harga gabah yang turun saat panen raya dan pupuk susah sebenarnya sudah lama dirasakan petani.
Problem klasik yang terus berulang itu yang kemudian di mata pejabat di Kementerian barangkali dianggap sesuatu yang biasa terjadi.
Padahal, kondisi itu sebenarnya butuh revolusi dan solusi dari pemerintah. Sehingga ia memandang pernyataan Dirjen Tanaman Pangan saat di Sragen, memang patut disesalkan.
“Padahal petani itu dulunya pakai pupuk juga karena revolusi jaman Pak Harto. Orang dulu nggak mau di paksa-paksa. Lha sekarang sudah ketergantungan mau nggak mau lebih cepat pakai itu. Tapi ketika subsidi pemerintah mulai berkurang, jatah pupuk berkurang, petani mengeluh, malah dianggap hal biasa. Padahal ini penting. Saya melihat Dirjen itu seperti tidak ada kemauan mengarahkan kesejahteraan petani,” ujarnya. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com