Site icon JOGLOSEMAR NEWS

HI Unisri Gelar Seminar Nasional, UDC dan Table Manner 2022

Dok Humas Unisri Surakarta

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM –  Himpunan Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional (Himahi) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta menggelar Unisri School of Diplomacy di Swiss Bel-inn Saripetojo Hotel Solo.

Kegiatan tersebut terdiri dari  tiga rangkaian acara,  yakni seminar nasional, Unisri Diplomatic Course (UDC) dan Table Manner dengan tema “The Future of Human Security in Southeast Asia”.

Menurut Sada Rhema El Shaddai selaku Ketua Pelaksana,   kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan ilmu pengetahuan mengenai human security, melatih soft skills (diplomasi, negosiasi, public speaking), dan melatih tata cara makan secara formal dengan standar internasional.

Acara tersebut  berlangsung secara daring melalui zoom meeting dan luring. Kegiatan  berlangsung selama dua  hari, 2 dan 3 Februari 2022,  diikuti oleh mahasiswa semester 3.

Dalam sambutan pembukaannya, Dekan FISIP UNS, Drs. Buddy Riyanto, M.Si mengapresiasi kegiatan tersebut.

Budi menilai, tema yang diangkat dalam acara tersebut sangat menarik,  penting dan selaras dengan kehidupan yang penuh konflik.

“Seperti yang kita tahu, isu kemanusian menjadi  keprihatian bagi kita. Meskipun Indonesia belum menjadi negara yang kuat baik secara ekonomi atu militerny, tapi kekuatan diplomasi Indonesia kita melihat telah meningkat,” ujar Buddy Rianto.

Buddy mengatakan, meakipun banyak sistem yang membuat blok kekuatan,  tapi Indonesia berusaha untuk tetap mempertahankan visinya.

Dengan kasus rohingnya pun, jelas Buddy,  Indonesia juga ikut andil dalam membantu dan menolong masyarakat Rohingya.

“Kami berharap dengan narasumber yang berkompeten di bidangnya , acara ini dapat memberikan wawasan dan pengatahuan bagi seluruh mahasiswa sehingga bisa menjadi bekal ilmu bagi kita untuk menjadi manusia yang lebih bijak lagi,” ujarnya seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Menurut Ganjar Widhiyoga, Ph. D, Ketua Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, seminar itu mengambil tema mengenai pengungsi Rohingya melalui dua sisi, yaitu dari lembaga sosial yang mempunyai concern pada refugees dan dari sisi mantan diplomat Indonesia yang mempunyai concern pada konflik wilayah.

Dua narasumber lain yang hadir adalah  Rei Firdha Amalia, S. IP., M. Si dari United Nations High Commisioner of Refugees (UNHCR) Indonesia dan Andhika Bambang Supeno, M.Si selaku ex. Minister Counselor Indonesia dan Founder dan CEO dari NGO “The Centre for Territorial Disputes and Border Conflicts Studies ( CTDBCS)” (2016-2021).

Rei Amalia memaparkan tentang konsep awal apa itu pengungsi dan pencari suaka yang juga disertai beberapa data di Indonesia serta menjelaskan sedikit mengenai pengungsi Rohingya di Aceh.

Dijelaskan pula mengenai   konsep Hak Asasi Manusia (HAM)  yang dimiliki oleh setiap orang terutama pada refugee baik hak legal secara internasional dan nasional serta tugas kewajiban, dan tantangan dari UNHCR untuk para refugees baik di internasional dan nasional.

Sedangkan Andhika Bambang Supeno, M.Si selaku ex. Minister Counselor Indonesia menjelaskan tentang kasus pengungsi yang menjadi tranding global selama 10 tahun belakangan.

Unisri Diplomatic Course (UDC) dan Table Manner dilaksanakan pada hari kedua. Menurut Ganjar,  UDC  merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan khusus untuk mahasiswa ilmu hubungan internasional (HI) angkatan 2020 dan angakatan sebelumnya yang belum mengikuti.

Kegiatan itu bertujuan untuk mengenalkan dan melatih mahasiswa HI tentang bagaimana tata cara sidang model united nations.

Sidang UDC mengambil tema “The Future Human Security of Southeast Asia” dengan sub tema vulnerability area dan forced migration as a threat, dengan studi kasus Refugee Rohingya.

Setelah sidang UDC,  peserta melakukannTable Manner, di mana mahasiswa belajar tata cara makan formal dengan standar internasional,  seperti posisi duduk yang benar, penempatan tas, cara menggunakan sendok, garpu, pisau secara standar internasional. Suhamdani

Exit mobile version