Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Isu Presiden 3 Periode Ramai Lagi, Pengusaha Nasional Billy Beras Mendadak Pesta Duren di Joglo Kemenangan Anies 2024. Ada Apa?

Pengusaha nasional Wakil Ketum Pepadi DKI Jakarta, Billy Haryanto alias Billy Beras saat berpose bersama atlet-atlet bulutangkis pesta duren di Joglo Kemenangan Anies usai bermain bulutangkis di GOR Billy Beras, Masaran, Sragen, Sabtu (26/2/2022). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pengusaha nasional kelahiran Sragen, Billy Haryanto kembali menjadi sorotan.

Hal itu menyusul posenya bersama atlet bulutangkis mejeng di Joglo dengan spanduk MMT bertuliskan Joglo Kemenangan Anies 2024.

Joglo itu berada di kompleks GOR bulutangkis Billy Beras yang ada di Masaran, Sragen.

GOR itu pula yang sempat membuat heboh ketika dikunjungi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tahun lalu di tengah ramainya bursa kandidat Capres menuju 2024.

Aksi pose di Joglo Kemenangan Anies itu dilakukan saat pengusaha yang duduk sebagai Wakil Ketua Umum Wakil Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) Jakarta itu pulang kampung ke Sragen, Sabtu (27/2/2022) petang.

Sambil makan duren, Billy tampak santai bersama beberapa atlet bulutangkis yang selama ini mendampinginya bermain tepok bulu di GOR miliknya.

“Ini santai-santai sama anak-anak. Makan duren, tadi habis main bulutangkis. Cari keringat sambil nyantai,” ujar Billy kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (26/2/2022) petang.

Disinggung mengapa memilih pesta duren di Joglo dengan latar belakang Gubernur Anies Baswedan dan bertulis Joglo Kemenangan Anies, Billy mengaku tidak ada maksud tertentu.

“Nggak ada apa-apa. Ini (spanduk Anies) kan sudah ada dari dulu,” ujarnya santai.

Namun dalam perbincangan, Billy mengakui memang sempat tergelitik dengan santernya wacana perpanjangan masa jabatan Presiden 3 kali yang belakangan kembali ramai dilontarkan sejumlah pihak.

Menurutnya, dorongan perpanjangan masa jabatan presiden 3 kali yang membuka peluang bagi Presiden Jokowi untuk kembali maju di Pilpres 2024 itu sebagai sesuatu yang tidak sehat secara konstitusi.

Menurutnya, selain menimbulkan kejenuhan di masyarakat, wacana yang ditengarai hanya manuver untuk melanggengkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo itu dinilai sangat rentan menuai resistensi atau penolakan.

“Ya, kan aturannya sudah jelas masa jabatan Presiden dua periode. Jangan sampai karena ada syahwat pihak-pihak tertentu akhirnya memaksakan kehendak untuk merubah konstitusi dengan memperpanjang jabatan Presiden,” ujarnya.

Sebelumnya, Billy juga sempat mengingatkan agar semua berkaca pada rezim Presiden Soeharto.

“Jadi nggak bagus kalau terlalu lama berkuasa. Belajar dari jaman Soeharto lah,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (5/6/2021) silam.

Rentan Penolakan dan Gejolak

Ia memandang kekuasan yang terlalu lama akan rentan memicu penolakan dan gejolak dari bawah.

Jika presiden berkuasa tiga periode, menurutnya sama halnya mencederai perjuangan reformasi 1998 kala pelengseran rezim Soeharto.

“Percuma berdarah-darah tahun 98 lengserin Suharto. Makanya, jangan sampai terjadi lagi. Kan mahal itu tahun 98. Sangat- sangat mahal,” kata dia.

Sebelumnya, Billy menegaskan dirinya tak sependapat dengan wacana Presiden tiga periode.

Selain rentan memicu kejenuhan, kepemimpinan yang terlalu lama berkuasa akan menghambat semangat perubahan.

“Kalau saya pribadi, dia (Presiden Jokowi) 10 tahun harus ganti lah. Jangan 3 periode lah. Jenuh,” paparnya saat mendampingi atlet-atlet bulutangkis Soloraya bertanding di Turnamen Persahabatan di GOR miliknya di Masaran, Sragen, Sabtu (5/6/2021).

Pengusaha kenamaan di bidang perberasan nasional itu menilai dari aspek psikologis, ada masa kejenuhan terhadap kepemimpinan sebuah rezim yang terlalu lama.

Menurutnya, dua periode atau 10 tahun kepemimpinan pun dinilai sudah cukup lama. Sehingga jika diperpanjang sampai tiga periode, hal itu sama halnya menghambat perubahan.

“Ada masanya orang jenuh. Mobil aja kalau 5 tahun udah jenuh. Apalagi 10 tahun. Ya harus ada perubahan lah. Itu udah hukum alam,” ucapnya ceplas-ceplos.

Bangunan joglo megah milik pengusaha nasional kelahiran Sragen, Billy Haryanto (kiri) didesain sebagai Joglo Kemenangan Anies Capres 2024 yang dipersembahkan untuk kado Ultah ke-51 Gubernur DKI Anies Baswedan (kanan). Foto/Istimewa

Pernyataan Billy itu berbanding lurus dengan sikap politiknya menuju 2024. Ia yang dua kali Pilpres berdarah-darah mendukung Jokowi, agaknya kini makin mantap berubah haluan di Pilpres 2024.

Hal itu ditunjukkan ketika menerima kunjungan Gubernur DKI Anies Baswedan di GOR miliknya di Masaran, Sragen pada akhir April 2021 lalu.

Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , kala itu Billy terang-terangan menilai sosok Anies sudah layak untuk maju di kontestasi Pilpres 2024.

Bos beras yang getol dengan olahraga bulutangkis dan duduk di kepengurusan PBSI pusat itu tanpa canggung mengaku punya feeling bahwa Anies memiliki kans besar untuk bersinar.

Menurutnya, kapasitas Anies yang bisa menekan pandemi Covid-19 di DKI dan menjaga stabilitas harga sembako di DKI, menjadi barometer yang membuat Anies layak untuk maju di Pilpres 2024.

“Memang di 2019 lalu, saya mendukung Pak Jokowi-Maruf Amin. Tapi untuk 2024, feeling saya Pak Anies lah yang punya kans besar. Makanya saya blak-blakan untuk mendukung. Menurut saya dua indikator itu sudah pantas membuat Pak Anies harus naik kelas. Sudah layak lah maju Capres 2024,” kata Billy. Wardoyo

Exit mobile version