JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Kebakaran Hebat Pabrik Arang di Kalijambe Sragen Hancur Luluh Lantak. Kerugian Ratusan Juta, Bikin Panik Satu Kampung

Petugas Damkar, Polri, TNI dan warga membantu memadamkan sisa api yang membakar pabrik arang batok di Bukuran, Kalijambe, Sragen, Minggu (6/2/2022) pagi. Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kebakaran melanda sebuah pabrik arang batok di Dukuh Sendang, Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe, Sragen, Minggu (6/2/2022) pagi.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun kebakaran sempat membuat satu kampung di desa itu panik dan berhamburan membantu pemadaman.

Pabrik arang yang terbakar diketahui milik Suramin. (39) warga dukuh Sendang, Bukuran, Kalijambe.

Kebakaran kali pertama diketahui pukul 05.00 WIB oleh pekerja. Pagi itu, pabrik sudah memulai aktivitas membakar batok kelapa untuk dijadikan arang.

Bahan batik kelapa dimasukkan ke tungku pembakaran. Dalam proses pembakaran terdapat percikan api yang keluar menyambar tumpukan batok material sudah kering yang berada di samping tungku pembakaran.

Baca Juga :  Pra Popda Karisidenan Surakarta Digelar di Sragen, Sembilan Cabang Olahraga Dipertandingkan

Sehingga percikan api itu kemudian berubah semakin jadi dan membara. Melihat itu, pekerja langsung memberitahu pemilik pabrik dan kemudian warga beramai-ramai membantu pemadaman.

Namun kobaran api yang membesar membuat warga kewalahan. Upaya mereka pun sia-sia.

Tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan membantu pemadaman. Api baru bisa dipadamkan selang 5 jam kemudian pukul 09.30 WIB. Namun kondisi pabrik sudah ludes terbakar.

“Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Kerugian ditaksir Rp 150 juta,” papar Kasi Humas Polres Sragen AKP Suwarso, Minggu (6/2/2022).

Baca Juga :  Tanpa Restu Bapak, Untung Wina Sukowati Calon Bupati Sragen 2024 Nekat Maju Lewat Partai Demokrat: Ini Tekat Saya Sendiri

Kepala Desa Bukuran, Heriyanto mengatakan dugaan sementara, tempurung kelapa terbakar diduga sejak tengah malam. Kepulan asap baru terlibat membesar pada Minggu setelah subuh.

“Tadi datang pemadam kebakaran kemudian harus memakai alat berat [ekskavator] untuk menjangkau titik api yang berada di bawah tumpukan batok,” urainya.

Heri menjelaskan tumpukan batok kelapa memiliki luas 10 meter persegi serta ketinggian kira-kira empat meter. Sulit memadamkan api dengan air jika tanpa menggunakan alat berat.

“Bangunan tidak sampai roboh,” pungkasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com