SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sopir Bus PO Laju Prima, Suprawi (52) mengaku dilanda ketakutan usai busnya menabrak pasutri asal Taraman, Sidoharjo hingga menewaskan sang istri di simpang empat Puskesmas Lama, Pungkruk, Sidoharjo, Sragen, Sabtu (29/1/2022) lalu.
Sopir asal Karanganyar, Ngawi, Jatim itu mengaku ketakutan lantaran baru pertama mengalami insiden kecelakaan hingga merenggut nyawa.
“Terus terang saya takut Mas. Baru pertama kali mengalami ini (kecelakaan maut),” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM saat ditemui di areal parkir kendaraan barang bukti Laka di Mapolres Sragen, belum lama ini.
Pengemudi paruh baya itu menuturkan dirinya sudah beberapa hari sejak kejadian, harus berada di Polres Sragen.
Ia sama.sekali belum pulang karena masih harus menjalani pemeriksaan. Suprawi menuturkan dirinya pun sudah pasrah dengan apa yang harus dialaminya.
Pun dengan kemungkinan harus berproses hukum, ia pun sudah pasrah. Namun ia menyebut dari pihak keluarga korban, sudah ada pernyataan damai dan sudah ada santunan darinya maupun dari pihak perusahaan bus.
“Sudah ada yang ke sana memberikan santunan juga. Sudah ada pernyataan damai. Ini tinggal nunggu pengurusnya,” urainya.
Ia pun menceritakan, sama.sekali tidak menyangka bakal mengalami kecelakaan tersebut. Menurutnya saat kejadian, pasutri itu diduga kaget dan grogi saat busnya melaju di dekat mereka.
Mereka kemudian oleng dan terjatuh. Nahas tubuh sang istri terpental tepat di depan roda bus bagian belakang. Sehingga korban tewas terlindas.
“Saya nggak tahu kalau melindas. Karena nggak kelihatan dari kaca, tahu-tahu seperti ada yang mengganjal,” ucapnya.
Informasi yang dihimpun dari kepolisian, Minggu (30/1/2022) menyebutkan, bus bernopol 7009 TGD itu berasal dari PO Laju Prima.
“Korban yang kecelakaan itu adalah suami istri. Yang meninggal istrinya,” ujar Kades Taraman, Anang Cahyono kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Data yang dihimpun di lapangan, kecelakaan maut itu terjadi pukul 09.10 WIB.
Kronologi Kecelakaan
Kecelakaan melibatkan Bus Laju Prima uang dikemudikan Suprawi (52) asal Karanganyar, Ngawi, Jatim.
Bus menabrak sepeda motor Honda Beat AD-2414-BJE yang dikemudikan Khoirudin (45) warga Dukuh Senden RT 19, Desa Taraman, Sidoharjo, Sragen.
Pengendara motor itu memboncengkan istrinya, Sunarti (43). Sunarti tewas seketika di lokasi kejadian akibat luka parah yang dideritanya.
Sedangkan sang suami mengalami luka. Informasi yang dihimpun, kecelakaan bermula ketika pasangan suami istri dan bus sama-sama melaju dari arah timur atau pungkruk.
Posisinya sepeda motor di depan dan bus melaju di belakang dengan jarak agak dekat.
Menjelang lokasi kejadian, bus berniat mendahului motor. Nahas karena kurang perhitungan, bus terlalu mepet sehingga menyenggol dan menabrak bagian belakang motor.
Akibatnya, sepeda motor tertabrak dan jatuh. Benturan keras membuat pembonceng terpental dan jatuh.
Malang tak dapat ditolak, tubuh korban terbentur ban belakang sebelah kiri bus hingga mengalami luka cukup parah.
Wanita itu mengalami luka pada dahi, kepala dan mengeluarkan banyak darah sehingga meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan sang suami mengalami lecet di bagian punggung dan lutut.
Kasat Lantas Polres Sragen, AKP Abipraya Guntur Sulatiasto melalui Kanit Gakkum Ipda Irwan Marvianto membenarkan kejadian tersebut.
Dari hasil olah TKP, kecelakaan mengakibatkan satu orang pembonceng motor meninggal dunia dan pengendaranya mengalami luka. Sedangkan pengemudi bus selamat.
“Kronologinya bus dan motor sama-sama melaju searah dari timur, menjelang lokasi kejadian, bus mendahului namun kurang menjaga jarak. Sehingga bus membentur sepeda motor. Pembonceng terpental dan terbentur roda bagian belakang sebelah kiri dan meninggal dunia,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (21/2022).
Ketua PMI Kabupaten Sragen, dr Ismail Joko Sutresno mengatakan tak lama setelah menerima laporan, tim PMI juga dikerahkan membantu assesment dan backup medis.
“Setiba di lokasi, ada dua korban. Korban meninggal dunia dievakuasi ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen. Sedangkan korban luka dijemput keluarga untuk dibawa pulang,” paparnya. Wardoyo