Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Kisah Nyata dari Guworejo Sragen Pagi Ini. Muncul di Teras Rumah Tapi Disapa Tak Menjawab, Ternyata Sudah Meninggal Dunia

Polsek Karangmalang dan warga saat memadati rumah Mbah Satini yang ditemukan bunuh diri di teras rumahnya Desa Guworejo, Karangmalang, Sragen, Kamis (3/2/2022). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kisah memilukan terjadi di Desa Guworejo, Karangmalang, Sragen. Warga setempat digegerkan dengan kemunculan Mbah Satini, seorang nenek berusia 82 tahun di teras rumahnya.

Namun saat disapa, nenek sebarang kara yang tinggal di Dukuh Pohireng RT 25/08, Desa Guworejo, Kecamatan Karangmalang, Sragen itu tidak menjawab.

Warga makin gempar saat mengetahui ternyata Mbah Satini yang berposisi seperti berdiri itu ternyata sudah tak bernyawa. Nenek malang itu gantung diri dengan kain kemben batik di bandar terasnya.

Data yang dihimpun, aksi bunuh diri itu diketahui pukul 06.00 WIB. Korban diketahui pertama kali oleh tetangganya, Suratno (72) saat melintas di depan rumah korban.

Menurut keterangan saksi, pagi itu ia berusaha mengantar istrinya mengajar di SD. Sepulang mengantar melintas depan rumah korban.

Semula ia berniat menyapa karena melihat korban ada di teras dengan posisi seperti berdiri. Namun ternyata tidak ada respon seperti biasanya.

Saat dicermati mendekat, Suratno terkejut ternyata Mbah Satini dalam kondisi menggantung dan sudah tidak bernyawa.

Melihat itu, ia langsung memberitahu warga lain dan Kades Ndaru Sucondro. Tak lama berselang, tim Polsek dan Puskesmas tiba di lokasi mengevakuasi dan olah TKP.

“Iya, saksi sempat melihat korban di depan rumah. Seperti biasa korban disapa, tapi kok nggak ada jawaban seperti biasanya. Setelah didekati ternyata sudah meninggal dunia,” ujar Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso, Kamis (3/2/2022).

Kapolsek Karangmalang, Iptu Mulyono memastikan dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban.

Selesai dievakuasi, jenazah korban kemudian diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan. Ia membenarkan korban tinggal sendirian di rumahnya yang berhimpitan dengan rumah putranya.

“Dugaan sementara korban sengaja mengakhiri hidupnya karena depresi menderita penyakit menahun yang tak kunjung sembuh,” tandasnya. Wardoyo

Exit mobile version