JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Memprihatinkan, Angka Kemiskinan Sragen 13,83 %. Wabup Sebut Berbagai Program Sudah Dilakukan Sampai 410 Rumah di 25 Desa Diverifikasi

Mbah Karto Dimejo, salah satu KPM penerima BPNT asal Patihan Sidoharjo Sragen saat menunjukkan beberapa lembar uang ratusan ribu yang barusaja ia cairkan dari petugas BNI di Gedung Lansia, Senin (31/1/2022). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sangka kemiskinan di Kabupaten Sragen kembali menjadi keprihatinan. Angka kemiskinan Sragen yang di akhir 2021 tercatat 13,83 persen itu bahkan disebut menjadi yang tertinggi di Soloraya.

Wakil Bupati Sragen, Suroto mengungkapnya saat memberi sambutan dalam pencairan bantuan pangan non tunai (BPNT) di Gedung Lansia Sragen, Jumat (30/1/2022).

Dalam acara yang dihadiri anggota Komisi VIII DPR RI, Paryono itu, Suroto menyebut angka kemiskinan di Sragen masih tinggi, yakni 13.83 persen.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

Padahal berbagai upaya sudah dilakukan untuk menekan bahkan mengurangi angka kemiskinan.

“Di antaranya menggulirkan program keluarga harapan (PKH) mulai 2010, pada 2021 jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) masih 38.000,” paparnya.

Kemudian bantuan pangan non tunai (BPNT) dikucurkan sejak Oktober 2018 sampai 2021. Ada sebanyak 59.000 KPM penerimanya.

Baca Juga :  OPTIMALISASI LORONG SEKOLAH MENJADI LORONG LITERASI

Lantas program sembako reguler untuk warga tidak mampu juga sudah menyentuh angka 10.416 KPM. Tak cukup sampai di situ, ada 3 penanggulangan kemiskinan ekstrim yang juga sudah dilakukan Sragen.

“Ada 410 rumah di 25 desa diverifikasi lalu dijadikan lokasi binaan. Tapi angka kemiskinan belum juga berkurang, malah naik,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com