Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Museum Sewu Rai Wonogiri, Tampilkan 1.000 Topeng Wajah dan Sajikan Nuansa Jepang

Nuansa khas Jepang terasa kental di museum Sewu Rai, Wonogiri / Foto: Amandha Tito Nursaid

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Diam-diam, Kabupten Wonogiri menyimpan potensi wisata dan seni yang tinggi.

Terkadang ada hal-hal unik yang tersaji di dalamnya, termasuk salah satunya adalah museum di Kecamatan Sidoharjo, yang bisa menjadi alternatif pilihan untuk berwisata.

Wisata Museum Sewu Rai yang terletak di Desa Kebonagung, Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri ini menyajikan koleksi 1.000 topeng dengan tema ekspresi wajah manusia.

Untuk meluapkan hasrat seni melalui museum Sewu Rai ini, pengunjung tak harus merogoh saku dalam-dalam.

Ini kenampakan topeng seribu wajah (Sewu Rai) di Museum Sewu Rai, Wonogiri / Foto: Amandha Tito Nursaid

Untuk tiket masuk ke museum ini, tiap pengunjung hanya dikutip Rp 10.000 untuk pengunjung dewasa dan Rp 5.000 untuk anak-anak.

Di dalam museum ini, pengunjung bisa menyaksikan berbagai macam ekspresi manusia dalam bentuk topeng yang tertata apik di sebuah ruangan serbaguna berbentuk kubah.

Tidak hanya bersifat museum yang berisi benda-benda koleksi yang diam membisu. Ternyata ruangan tersebut juga sering digunakan sebagai tempat pementasan tari ala khas Bali dan Jepang.

“Namun pementasannya hanya dilakukan pada jadwal-jadwal tertentu saja,” ujar salah seorang petugas.

Nuansa Jepang memang sangat kental di objek wisata ini. Sejak masuk halaman pertama, pengunjung sudah disambut dengan hiasan eksterior ala Jepang dengan berbagai aksesorisnya.

Di dalam museum pun demikian, yakni menyajikan konsep Jejepangan. Misalnya, pengunjung  dapat menyewa Kimono(baju tradisonal Jepang) dengan tarif  Rp 50.000 hingga Rp 100.000, yang bisa dikenakan sepuasnya tanpa batasan untuk berswafoto.

Dijelaskan, Museum Sewu Rai biasa dibuka setiap hari dan beroperasi pada pukul 08.00-16.00 WIB.

Hanya saja selama masa pandemi ini, para pengunjung diharapkan tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, yakni tetap memakai masker dan menjaga jarak. Amandha Tito Nursahid

Exit mobile version