JEMBER, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ritual berujung maut yang terjadi di Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur mengakibatkan 11 orang tewas, Minggu (12/2/2022).
Mereka adalah rombongan padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara, sebanyak 24 warga Jember terseret ombak saat menggelar ritual khusus di kawasan pantai.
Kronologi kejadian berawal saat 24 orang berangkat dari Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi untuk menggelar ritual di area Pantai Payangan dan Watu Ulo.
Mereka yang tergabung dalam padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara berasal dari berbagai kecamatan di Jember.
Rombongan tiba di kawasan pantai pada Sabtu (12/2/2022) pukul 23.30 WIB, kemudian mempersiapkan diri untuk melakukan ritual bersama di pinggir pantai.
Menurut Kapolsek Ambulu AKP Makruf, petugas pantai sudah memperingatkan warga agar tidak melakukan kegiatan di sekitar pantai karena ombak sedang tinggi.
Mereka tidak menghiraukan imbauan petugas pantai, Minggu dini hari sekitar pukul 00.25 WIB, 24 orang yang mengikuti ritual tersebut dihantam ombak.
Akhirnya, warga meminta bantuan pihak kepolisian untuk menyelamatkan mereka.
Petugas kepolisian berkoordinasi dengan tim SAR hingga TNI untuk membantu korban.
Dikutip dari Tribunnews.com, 11 orang yang terseret ombak berhasil ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Bayu korban yang selamat dari ritual maut menjelaskan, mereka datang untuk melakukan ritual berupa meditasi di tepi Pantai Payangan, Jember.
Dia mengaku saat mereka melakukan meditasi di pinggir laut, tiba-tiba ombak besar datang dan menyeret rekannya.
“Ada ombak dua kali datang. Ombak pertama ini saya berdiri terus lari, saya menghindari ombak kedua,” ujar Bayu.
Ombak tersebut kemudian menyeret belasan orang dan 11 orang di antaranya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
Jenazah korban dievakuasi ke Puskesmas Ambulu, Jember, untuk proses identifikasi dan pendataan. Elisa Mifta