SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Usai putrinya, La Lembah Manah sembuh dari penyakit demam berdarah, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka langsung memberikan intruksi kepada Dinas Kesehatan Solo untuk lebih intens lagi memberikan sosialisasi dan juga fogging kepada masyarakat.
Gibran menyebut demam berdarah menjadi satu penyakit yang lebih berbahaya daripada covid 19.
“Makanya saya sudah intruksikan ke Kepala Dinas Kesehatan untuk lebih intens lagi sosialisasi sama fogging. Soale sudah banyak kasus, bahaya soalnya, lebih bahaya juga dari covid 19,” ungkap Gibran, ketika ditemui di Balaikota Solo Senin, (21/02).
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih, menjelaskan penyebab adanya demam berdarah adalah musim penghujan dan juga kebersihan lingkungan.
“Tempatnya mas wali itu sudah tak fogging kamis kemarin. Itu karena tempatnya Pak wali banyak tanaman- tanaman yang terlalu runggut di sekitar lahan kosong. Makanya orang yang punya lahan gak dipakai tolong ya harus cari orang untuk bersihkan tempatnya. Ditempatnya Pak RI 1 kan sebelahnya itu juga lahan kosong,” jelas Siti.
Siti melanjutkan di musim penghujan ini masyarakat tidak boleh mengabaikan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M menguras, mengubur, dan menutup.
“Artinya tidak boleh membuang apapun di tempat bertampungnya air. Ini harus diwaspadai karena musimnya seperti ini.
Waktu pergantian musimkan, ada genangan air, genangan airkan tempat berkembang biaknya jentik itu. Jadi pembersihan sarang nyamuk (PSN) harus sering dilakukan,” papar Siti.
Hingga saat ini di Solo sendiri terdapat 13 kasus demam berdarah yang didominasi oleh anak-anak pada usia bermain.
“Di Solo yang perlu diwaspadai, ada daerah Mojosongo, Sumber, dan Pucangsawit. Dimana kebanyakan anak-anak. Tindak lanjutnya kita siaran keliling edukasi ke masyarakat karena ini musim penghujan 3m nya harus jalan, tidak boleh harus ada jentik,” pungkasnya. Ando