YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Partai Golkar dan Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto berada di atas angin dalam ajang Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu yang terlihat dari riset yang digelar oleh Citra Network Nasional (CNN). Hasil riset menempatkan Partai Golkar di posisi pertama.
Demikian pula dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, melalui riset tersebut menjadi Top Of Mind.
Direktur Eksekutif CNN, Dwi Harini Soejono MSc, menjelaskan, pihaknya menggelar riset untuk memperoleh informasi dan data sebagai basis analisis persoalan menggunakan metode field study.
Hal itu untuk mengumpulkan data primer melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan institusi dan stakeholders yang relevan.
“Metode ini memiliki kelebihan pada kemampuan dalam menggali detail aspek partisipasi dan preferensi masyarakat dalam Pemilu 2024,” ujarnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews, Selasa (15/2/2022).
Hasil penelitian menunjukkan adanya beberapa faktor yang bisa mempengaruhi masyarakat dalam memberikan suara jika Pemilu legislatif 2024 digelar hari ini.
Dari riset tersebut, sebanyak 4,7 persen menyatakan dipengaruhi oleh visi misi partai politik, 14,2 persen karena pemberian uang atau bingkisan lain,sedangkan 37,2 persen karena memiliki kesamaaan etnik dengan caleg dan capres.
Selanjutnya, sebanyak 30,8 persen lainnya meyatakan karena dipengaruhi faktor memiliki kesamaan keyakinan agama/golongan kepercayaan dengan Caleg dan sebanyak 13,1 persen disebabkan oleh faktor lain-lain.
Dwi Harini menjelaskan, karakteristik informan (responden) terdiri PNS, pelaku usaha, dosen dan mahasiswa, buruh, ibu rumah tangga, sopir angkot/bus, wiraswatawan/pengusaha dan petani.
Dalam penelitian tersebut 2.140 responden memiliki confidence level 95 persen dan confidence interval 2,12 persen.
Penelitian dilakukan pada 1.070 kecamatan di 34 Provinsi di Indonesia, dengan memperhatikan keseimbangan jumlah pemilih di setiap kecamatan pada Pemilu 2019. Penelitian dilakukan sejak tanggal 22 Januari hingga 6 Februari 2022.
Menurut Dwi Harini, kriteria Capres yang diinginkan terekam dalam penelitiana tersebut. Yaitu, sebanyak 87,8 persen menginginkan Capres yang be visible, yakni kandidat bisa memiliki reputasi baik di mata pemilih bila ia mampu tampil di depan publik, menciptakan komunikasi dua arah dengan pemilih, familiar dan bersahabat dengan publik.
Kemudian sebanyak 89,4 persen masyarakat menginginkan Capres yang be authentic, yakni reputasi positif yang dimiliki oleh seorang kandidat Capres karena ia mampu mewujudkan harapan dari pemilih.
Reputasi positif yang dimiliki bukan terletak pada image yang dibuat-buat atau pencitraan, tetapi terletak pada sikap dan tindakan.
Ia bukan hanya seorang komunikator yang baik tetapi juga seorang pelaksana yang baik.
“Dalam artian apa yang dijanjikan selalu ditepati dan kebijakan yang diambil selalu mempertimbangkan kepentingan banyak orang,” ujaranya.
Kemudian, 89,6 persen menginginkan Capres yang be consisten, yakni apa yang diucapkan selalu dilaksanakan. Dalam arti ia bukan hanya seorang yang pandai berbicara atau pandai berpidato, tetapi dia juga seorang perancang sekaligus pelaksana program yang mempengaruhi kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.
Apabila Pemilu Presiden dilaksanakan hari ini (Top Of Mind) hasil temuan Penelitian dengan pertanyaan siapakah tokoh Yang anda Pilih Jika “Pemilu Presiden Dilaksanakan Hari ini”, maka peringkat pertama Airlangga Hartarto dipilih 21,8% responden, kedua Prabowo Subianto 15,3%, dan ketiga Ganjar Pranowo 8,1% responden.
Selanjutnya adalah Anies Baswedan dengan raihan 7,5%, Gatot Nurmantyo 6,9%, Puan Maharani 6,1%, Muhaimin Iskandar 2,8 %, Agus Harimurti Yudhoyono 2,7%, Erick Thohir 2,1%, Sandiaga Uno 1,8% dan terakhir yang tidak memilih 24,9% responden.
Dengan simulasi tertutup dengan kuesioner siapakah tokoh yang Anda Pilih Jika “Pemilu Presiden dilaksanakan hari ini” maka didapatkan hasil dengan peringkat pertama Airlangga Hartarto dipilih oleh 23,5% responden, kedua Prabowo Subianto 16,4%, dan Ganjar Pranowo 8,3%.
Selanjutnya Anies Baswedan 7,6%, Gatot Nurmantyo 7,7%, Puan Maharani 6,5%, Muhaimin Iskandar 3,3 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,1% responden, Erick Thohir 2,2%, Sandiaga Uno 1,9% dan terakhir yang tidak memilih 19,5% responden.
Alasan utama mereka memilih Airlangga Hartarto, karena Indonesia butuh keberlanjutan pembangunan yang sudah dijalankan Jokowi, perbaikan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk mengurangi angka kemiskinan akibat dampak pandemi Covid-19 yang diperkirakan akan tetap mempengaruhi kinerja ekonomi Nasional pasca-Jokowi.
Prabowo Subianto menjadi pilihan, alasannya utama reponden karena tegas berwibawa. Sedangkn pemilih Ganjar Pranowo berdalih Ganjar Pranowo sering bermedsos dalam menjalankan pemerintahan sebagai Gubernur Jateng.
Partai Golkar Juara
Sementara itu, penelitian tentang preferensi dan persepsi masyarakat jika Pemilu digelar hari ini, Partai Golkar paling banyak dipilih sebagai Top of Mind dengan tingkat keterpilihan sebesar 14,9 persen.
Disusul PDI Perjuangan 14,8 persen, Gerindra 14,2 persen, Demokrat 4,2 persen, Nasdem 3,9 persen, PKS 3,2 persen, PKB 3,2 persen, PPP 1,2 persen, PAN 1,1 persen dan Perindo 1,1 persen.
PRIMA meraih suara 1,1 persen, Partai Buruh 1,1 persen, Garuda 1 persen, PSI 0,7 persen, PBB 0,6 persen ,Gelora 0,6 persen ,Hanura 0,6 persen dan partai Ummat, partai baru besutan Amien Rais hanya meraih 0,2 persen.
Sedangkan yang tidak menjawab atau memilih 30,8 persen.
Dari hasil penelitian tentang preferensi dan persepsi masyarakat jika pemilu digelar hari dengan mengunakan pertanyaan tertutup, Golkar masih dalam posisi teratas.
Survei yang melibatkan 2.140 responden itu diberi kertas kuisoner berisi nama Parpol dan diminta memilih disertai alasan, maka hasilnya Parati Golkar nangkring di rangking pertama dengan dipilih 17,6 persen.
Disusul kemudian oleh Partai Gerindra 16,8 persen, PDI Perjuangan 16,4 persen, Demokrat 7,2 persen , PKB 5,2 persen ,PKS 5,2 persen, Nasdem 4,5 persen dan PAN 2,1 persen.
Perindo memperoleh 2,1 persen, PPP 1,9 persen, PRIMA 1,7 persen, Partai Buruh 1,2 persen, Garuda 1,1 persen, PSI 0,8 persen, Gelora 0,7 persen, Hanura 0,6 persen, PBB 0,6 persen dan Partai Ummat 0,3 persen.
Partai lainnya NIL pilihan, sedangkan yang tidak memilih 14,7 persen. Suhamdani