JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Internasional

Rusia-Ukraina Memanas, Presiden Jokowi Minta Perang Dihentikan

Presiden Joko Widodo saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa 11 Februari 2020. Foto: tempo.co
   

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Di tengah kondisi yang memanas antara Rusia dan Ukraina, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan  agar perang dihentikan.

Seruan Jokowi tersebut dilontarkan menyusul  operasi militer yang digelar Rusia di Ukraina.

“Setop perang. Perang itu menyengsarakan umat manusia, dan membahayakan dunia,” kata dia lewat cuitan di akun twitternya @jokowi pada Kamis (24/2/2022) malam.

Sebelumnya, pada 22 Februari, Jokowi juga sudah menyinggung masalah yang terjadi di Ukraina.

“Saya memiliki pandangan yang sama dengan Sekjen PBB Antonio Guterres bahwa penanganan krisis Ukraina harus dilakukan secara cermat agar bencana besar bagi umat manusia bisa dihindarkan. Tetapi, upaya perdamaian ini harus cepat dan tidak bisa ditunda-tunda,” kata dia.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah telah mengumumkan operasi militer khusus di Ukraina pada Kamis pagi.

Putin memastikan militer Rusia tidak bertujuan menduduki Ukraina, tapi melakukan “demiliterisasi dan denazifikasi”.

Akan tetapi, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan ini adalah bentuk invasi.

“Ini tak hanya invasi Rusia terhadap wilayah timur Ukraina, tapi juga serangan penuh dari segala penjuru,” kata dia di akun twitternya @DmytroKuleba pada hari ini.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, telah merespons konflik yang sedang terjadi di Ukraina, menyusul pengumuman operasi militer dari Putin.

Menurut Faizasyah, Indonesia turut prihatin atas eskalasi konflik bersenjata di wilayah Ukraina yang sangat membahayakan keselamatan rakyat, serta berdampak bagi perdamaian di kawasan.

“Menegaskan agar ditaatinya Hukum Internasional dan piagam PBB mengenai integritas teritorial wilayah suatu negara, serta mengecam setiap tindakan yang nyata-nyata merupakan pelanggaran teritorial dan kedaulatan suatu negara,” kata Faizasyah saat press brief virtual pada Kamis (24/2/2022).

Faizasyah juga menyebut, sejauh ini Indonesia masih mengharapkan semua pihak untuk tetap mengedepankan perundingan dan diplomasi untuk menghentikan konflik dan mengutamakan penyelesaian damai.

Ihwal perlindungan warga negara Indonesia di Ukraina, Faizasyah mengatakan KBRI Kiev telah mengambil langkah-langkah yang duperlukan demi keselamatan.

“Sesuai dengan rencana kontijensi yang disiapkan,” imbuhnya.

Sebelum konflik di Ukraina memanas, Pejabat Fungsi Pensosbud Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kyiv, Erna Herlina memastikan pada Kamis (24/2/2022) dini hari, belum ada rencana khusus mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Ukraina.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com