Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Setelah PKL Malioboro Pergi, Seperti Ini Omzet Para Pemilik Toko

Pagar dan pengumuman tanda larangan berjualan di sepanjang lorong Malioboro / tribunnews

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Para pedagang kaki lima (PKL) kini sudah menempati lokasi baru, dan meninggalkan lorong Malioboro.

Namun apakah dengan perginya para PKL, omzet pemilik toko di sepanjang Jalan Malioboro tersebut naik?

Ternyata dalam rentang waktu sekitar sebulan sejak kepergian PKL, kenaikan omzet toko belum terlihat.

Para pengusaha menilai, perlu jangka waktu yang panjang untuk melihat dampak relokasi PKL terhadap penjualan toko di kawasan Malioboro.

“Kondisi penjualan masih bisa dibilang biasa, belum terlihat dampak yang signifikan karena PKL masih baru direlokasi. Perlu jangka waktu enam bulan minimal kalau mau melihat dampaknya,” kata Koordinator Lapangan Perkumpulan Pengusaha Malioboro Ahmad Yani (PPMAY) Karyanto Purbohusodo, Minggu (13/2/2022).

Dia menjelaskan, pihaknya belum dapat menyimpulkan secara menyeluruh dampak dari relokasi para PKL terhadap pemasukan pemilik toko saat ini.

Apalagi, memasuki bulan Februari hingga pertengahan tahun merupakan masa sepinya kunjungan wisatawan.

“Karena memang kalau di Malioboro bulan Februari dan bulan ramadan biasanya masuk bulan sepi, mungkin nanti setelah enam bulan kita baru bisa menarik kesimpulan. Tapi yang jelas Malioboro menampakkan wajah yang berbeda,” katanya.

Sementara, suasana Malioboro pada akhir pekan ini terlihat masih ramai oleh pengunjung.

Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Jogja, Ekwanto mengatakan, Malioboro memang masih menjadi rujukan kunjungan warga lokal dan wisatawan luar daerah khsususnya saat akhir pekan.

“Sejak Jumat sudah ramai, tapi kita tetap usahakan agar pengawasan terhadap protokol kesehatan juga berdampingan, sehingga ke depan penataan dan juga ketertiban di kawasan Malioboro bisa dijaga,” ujarnya.

Kondisi itu  juga sedikit banyak berimbas pada penjualan PKL yang menempati lapak di Teras Malioboro II.

 

Seorang pedagang, Sri Dwiyatun mengatakan, pengunjung masih kerap ramai di kawasan tersebut apalagi memasuki masa akhir pekan.

Sri yang menjajakan aneka aksesoris itu berharap agar kondisi penjualan bisa lebih meningkat dibandingkan saat di tempat lama.

“Kondisi penjualan sudah lumayan tapi ya tidak mesti. Semoga ya terus ramai kunjungan meski tidak musim libur. Kita juga masih adaptasi dari tempat lama ke tempat baru,” pungkas Sri. Pungkasnya.

Exit mobile version