Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Tak Ada Minyak Goreng dalam Paket Jadup di Boyolali Kali Ini, Diganti Gula Pasir

Penyerahan jaminan hidup (Jadup) untuk warga kurang mampu di Boyolali / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM –  Ada yang berbeda pada pemberian paket Jatah hidup (jadup) bagi warga yang isoman akibat paparan Covid-19.

Ya, kini tak ada minyak goreng dalam paket jadup tersebut.

Minyak goreng diganti dengan gula pasir. Hal ini disebabkan masih langkanya minyak goreng di pasaran. Sehingga pemkab pun mengambil inisiatif dengan mengganti gula pasir. Namun demikian, harga paket sama yaitu Rp 200.000.

“Satu paket Jadup berisi beras 10 kg, minyak goreng 1 liter, kecap, mie instan dan biskuit. Namun karena saat ini sulit mendapatkan minyak goreng, maka diganti dengan gula pasir,” ujar Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Boyolali, Ahmad Gojali, Senin (28/2/2022).

Dijelaskan, jadup berisi paket sembako dikhususkan bagi warga tidak mampu. Syarat lainnya, warga yang isoman merupakan warga asli dan berdomisili di Boyolali.

Data keluarga miskin dilihat dari data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) milik Dinsos dan non DTKS berdasarkan penilaian kelayakan dari desa.

Bantuan sembako dimaksudkan agar bisa digunakan sebagai jaminan hidup selama melaksanakan karantina.

Tahun lalu, sebanyak 7.662 Kepala Keluarga (KK) menerima bantuan ini. Anggaran dari bantuan jadup ini berasal dari Belanja tidak terduga (BTT).

“Tidak ditentukan besaran nominalnya. Jadi ketika dibutuhkan, kita minta ke Badan Keuangan Daerah (BKD) untuk pencairan anggarannya.”

Menurut Gojali, sampai dalam dua bulan terakhir, jadup yang diberikan mencapai 731 KK.

Sedangkan angka positif aktif yang menjalani isolasi mandiri per 28 Februari mencapai 1.876 orang. Tiap KK akan menerima 1 paket bantuan dengan asumsi 4 anggota keluarga.

Diungkapkan, pemberian bantuan jadup terus bertambah seiring dengan penambahan kasus aktif. Dalam sehari bisa 288 paket tersalurkan kepada warga yang menjalini isoman.

Desa juga diminta proaktif dalam melakukan pendataan dan pengawasan warganya yang menjalani isoman.

Pemberian bantuan jadup ini telah dianggarkan Pemkab Boyolali sejak munculnya kasus Covid-19. Meski sebenarnya Jogo Tonggo telah diaktifkan kembali dalam pengawasan dan memastikan ketersediaan pangan warga yang isoman.

“Bantuan jadup ini tetap diberikan untuk meringankan warga yang tidak mampu.”

Terpisah, Sekda Boyolali, Masruri menambahkan, Jadup diwujudkan dalam bentuk paket sembako yang diberikan sekali untuk masa isolasi 10 hari. Pemkab menjamin masyarakat yang isoman tetap terpenuhi kebutuhan konsumsinya.

“Kami tetap menyediakan bantuan jadup bagi keluarga miskin yang isoman. Jadi tidak perlu khawatir, yang penting isoman dijalankan sampai hasil swab negatif.” Waskita

Exit mobile version