KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Tangis warga Dusun Kedungrejo Desa Mranggen, Polokarto, Sukoharjo, Jateng pecah saat enam ambulan tiba di dusun tersebut, Senin dinihari pukul 00.45 WIB.
Bahkan rasa pilu iba tak terbendung saat empat peti jenazah terdiri satu keluarga terdiri dari suami istri, nenek dan seorang cucu diturunkan
dari ambulan.
Korban satu keluarga meninggal dunia dari Desa Mranggen tersebut adalah Pasutri Sugiyono (58) dan istrinya Parjiyem (55) serta neneknya Pariyono Kasinem (70) dan cucunya Rifan (10). Sedangkan dua lagi korban lagi tetangga dusun yakni Sri Wahyudi (55) dan Alfiana (13) yang juga cucunya warga Dusun Kedunggandu Desa Mranggen.
Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM di Desa Mranggen menyebutkan begitu satu persatu dari empat peti jenazah satu anggota keluarga diturunkan dari ambulan tangis haru warga tak terbendung.
Bahkan ibu dan bapaknya almarhum Rifan (10) meminta agar peti jenazah anaknya dibuka namun oleh tokoh masyarakat setempat dilarang guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Tak pelak akhirnya hanya bisa menangisi didepan peti jenazah saja. Sedangkan warga langsung menyolatkan keempat jenazah tersebut.
“Kami sangat berduka kehilangan enam warga Desa Mranggen atas insiden tersebut,” ungkap Kades Mranggen, Polokarto, Darmadi ditemui JOGLOSEMARNEWS, Senin (7/2/2022).
Menurut Darmadi sebenarnya terdapat sembilan warga korban kecelakaan tersebut yang berdomisili di Desa Mranggen sebagai karyawan konveksi PT Adiva didesa tersebut.
Namun tiga korban tersebut minta dikubur ditampat asalnya di Wonogiri sehingga tinggal enam orang korban yang dimakamkan di Desa Mranggen. Ketiga korban tersebut adalah Iswanti (40) dan suaminya Sumarno (45) serta kerabatnya Sularmin (48).
Sedangkan tiga korban lainnya berasal dari Desa Wonorejo, Polokarto. Adapun jenazah sopir bus Veriyanyo (38) warga Sekip, Kadipiro, Banjarsari, Solo langsung dibawa ke rumah duka.
“Urutannya sebanyak 13 Jenazah itu diserahterimakan di RSUD Sukoharjo pukul 01.10 WIB selanjutnya ambulan bergerak menuju rumah duka masing-masing,” tandas Kades Darmadi.
Sebagai informasi bus pariwisata PO GA Trans asal Gondangrejo, Karanganyar menabrak tebing di bukit Bego Imogiri, Bantul, DIY karena rem blong. Akibatnya 13 orang karyawan konveksi PT Adiva Desa Mranggen, Polokarto, Sukoharjo meninggal dunia. Beni Indra