Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Tawarkan Segudang Keindahan, Bedoro Swarga Ijo Digadang Bakal Jadi Destinasi Wisata Andalan Sragen Timur

Salah satu spot selfie dan nongkrong dengan latarbelakang pemandangan hamparan sawah nan hijau akan menjadi andalan Desa Wisata Bedoro Swarga Ijo. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dua desa di Kecamatan Sambungmacan, Sragen dinilai sangat potensial menjadi destinasi wisata baru di Sragen Timur.

Selain Desa Cemeng yang sudah melaunching sebagai desa wisata budaya, satu lagi desa yang bakal merintis desa wisata adalah Desa Bedoro.

Sama halnya Cemeng, desa di sebelah Exit Tol Sambungmacan itu kini sudah menyiapkan master plan desa wisata bertajuk “Bedoro Swarga Ijo”.

Master plan yang dirumuskan lewat andil mahasiswa KKN Universitas Gadjah Mada (UGM) itu kini tinggal direalisasikan.

Bahkan Pemdes setempat sudah merancang pembanguan desa wisata akan dimulai tahun 2022 ini.

“Kita akan mulai di tahun ini. Konsep Desa Wisata Bedoro Swarga Ijo itu kita awali dengan membangun lampu-lampu dulu. Total sekitar 20an lampu yang akan kita pasang di awal,” papar Kades Bedoro, Pri Hartono kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (6/2/2022) malam.

Ia menguraikan dana untuk pembangunan sarana untuk desa wisata itu akan dibackup dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan Bantuan Keuangan Khusus (BKK) secara bertahap.

Arena street food dan tempat nongkrong atau cafe di Bedoro Swarga Ijo. Foto/Wardoyo

Desa Wisata Bedoro akan diwujudkan dengan menyulap ruas jalan dari gapura masuk desa hingga 700 meter menuju pertigaan jalan kampung menjadi arena wisata terpadu.

Konsepnya memadukan keindahan bentang alam pertanian dipadu dengan konsep wisata kuliner baik tradisional maupun modern di kedua sisi jalan.

Di kedua sisi bahu jalan sepanjang 700 meter itu nantinya akan dilengkapi arena street food tradisional, taman, photo wall atau tempat foto, street food modern dan taman, area nongkrong maupun cafe, panggung dan tugu.

“Nanti di sepanjang jalan, sisi kanan kirinya kita bangun selebar 2,5 sampai 3 meter pas di kampung. Kalau di jalan tengah sawah kita buat 3,5 meter sampai 4 meter. Di sepanjang itu akan digunakan untuk menampilkan beragam kuliner tradisional maupun modern. Ada tempat nongkrong, cafe dan spot selfinya juga,” terangnya.

Panggung dan tugu yang disiapkan untuk pentas dan arena spot selfie di Bedoro Swargo Ijo. Foto/Wardoyo

Direncanakan ada 15 UMKM baik kuliner maupun produk lokal yang akan dilibatkan untuk mengisi dan meramaikan lokasi wisata Bedoro Swarga Ijo.

Ia optimistis dengan dukungan masyarakat, pelaku UMKM dan semua elemen, rintisan desa wisata itu akan bisa mengangkat Bedoro sebagai destinasi wisata baru di Sragen Timur.

Konsep desa wisata Bedoro Swarga Ijo. Foto/Wardoyo

Akademisi sekaligus Dosen DPL KKN UGM, Dr Muhammad mengakui sama halnya Cemeng, Desa Bedoro juga sangat potensial untuk menjadi destinasi wisata baru di Sragen Timur.

Dari hasil kajian yang sudah dilakukan oleh mahasiswanya yang KKN di desa Bedoro, ada potensi besar di Bedoro yang bisa diangkat menjadi industri wisata terintegrasi.

Desa Bedoro ini kaya akan potensi wisata. Bentang alamnya terutama. View ke Gunung Lawu, titik pandang dari Cemeng dan Bedoro sangat pas bagus sekali. Sungguh indah sekali kalau dilihat dari dua desa itu,” ujarnya.

Akademisi sekaligus Dosen DPL UGM, Mohammad bersama Kades Cemeng, Widayat (kiri) dan Kades Bedoro Pri
Hartono (kanan). Foto/Wardoyo

Terlebih selama ini kelompok sadar wisata juga sudah terbentuk di desa itu. Adanya exit tol Sambungmacan juga menjadi keuntungan yang membuat Desa Wisata Bedoro dan Cemeng sangat potensial menjadi destinasi wisata baru di Sragen Timur.

“Dengan faktor pendukung aksesibilitas yaitu Exit Tol Sambungmacan, orang yang keluar tol coba kita tangkap kita belokkan ke desa wisata. Tentu nanti perlu didukung promosi matang supaya menjadi destinasi wisata unggul. Saya berharap dinas bisa menjadikan Desa Wisata Bedoro dan Cemeng ini sebagai klaster desa wisata di Sragen,” tandasnya. Wardoyo

Exit mobile version