JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Ternyata Masjid Tiban Wonokerso Masih Difungsikan dan Dipertahankan Keasliannya loh Gaes, ini Buktinya

Masjid kuno
Bagian dalam Masjid Tiban Wonokerso Baturetno Wonogiri m Joglosemarnews.com/Aris Arianto
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Masjid Tiban Wonokerso di Desa Sendangrejo Kecamatan Baturetno Wonogiri menjadi salah satu benda cagar budaya (BCB). Masjid kuno
peninggalan Walisongo ini sampai saat ini masih berdiri kokoh.

Arsitektur asli masjid ini masih dipertahankan. Selain itu tetap difungsikan sebagai tempat beribadah setiap harinya.

Sekilas Masjid Tiban Wonokerso Baturetno Wonogiri secara fisik mirip bangunan Masjid Agung Demak. Tidak heran, lantaran ada garis merah antara kedua masjid tersebut.

Dimana kala itu Walisongo berniat membangun Masjid Agung Demak dan mencari pokok kayu pilihan berkualitas sebagai kerangka masjid. Nah, kayu jati pilihan yang saat itu terkenal kualitasnya tumbuh di hutan Donoloyo Kecamatan Slogohimo Wonogiri.

Saat dalam perjalanan menuju hutan Donoloyo Kecamatan Slogohimo Wonogiri itu para wali berisitirahat dan mendirikan masjid di Kecamatan Baturetno Wonogiri. Masjid itulah yang kini terkenal dengan sebutan Masjid Tiban Wonokerso Baturetno Wonogiri.

Baca Juga :  Unik dan Menarik, Apel Pagi dengan Pakaian Adat Jawa, Nyata Terjadi di Wonogiri

Diperkirakan, bangunan yang bernama Masjid Tiban Wonokerso itu dibangun ratusan tahun yang lalu. Diduga sekitar tahun 1479 Masehi.

Takmir Masjid Tiban Wonokerso, Slamet (75) menuturkan, hingga saat ini, bangunan masjid kokoh berdiri tanpa ada pengubahan bentuk dan bahan bangunan. Semuanya masih asli, pakai kayu semua bangunan induknya.

“Panteknya (pasak) pun kayu atau tidak memakai paku mulanya, tapi tahun 2002 diganti paku,” papar dia, baru-baru ini.

Dijelaskan oleh Slamet, luasnya masjid tersebut sekitar 7X7 meter dan berdiri di atas beberapa batu umpak sebagai alas pilar-pilar bangunan.

Arsitekturnya pun sederhana beratap tumpang dua. Berbahan kayu namun masih terlihat kokoh.

Yang paling unik adalah pintu masuknya. Pasalnya ketika hendak masuk, pengunjung harus menundukkan badan karena ukurannya hanya sekitar 1×1 meter.

Baca Juga :  Sadis, Korban Diduga Dibunuh Pakai Handuk Jasad Dibakar Lalu Dikubur, Terjadi di Setren Slogohimo Wonogiri

Di dalamnya, empat pilar kayu terlihat kokoh menopang atap yang seluruh kerangkanya juga terbuat dari kayu. Tepat di sebelah imam berdiri terdapat sebuah mimbar terbuat dari kayu sangat tua dengan bentuk menawan.

Lantai kayunya pun masih dipertahankan hingga saat ini. Hanya saja, diberi lambaran seperti tripleks. Selain itu, sejumlah kipas angin juga dipasang di dalam masjid.

“Pas renovasi, yang sudah rapuh diganti, tapi tidak mengubah bentuk aslinya. Atapnya dahulu kayu sekarang diganti genting,” jelas dia.

Bahkan, kubah masjid yang dibuat menggunakan tanah liat, masih terpasang dari awal didirikan oleh para Wali hingga sekarang, bentuknya seperti mahkota.

“Sampai sekarang masih difungsikan, untuk shalat lima waktu dan juga shalat Jumat,” papar Slamet.

Sementara itu, di bagian teras masjid tersebut sudah dibangun bangunan tambahan dengan dinding tembok dan beralaskan keramik. Aris

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com