SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sempat dua tahun vakum gegara pandemi Covid-19, kegiatan Safari Ramadhan di Sragen akan kembali digelar pada bulan Ramadhan tahun ini.
Sama seperti sebelumnya, safari Ramadhan akan digelar keliling daerah oleh Bupati dan tim Forkompida.
Hanya, mengingat masih pandemi, safari Ramadhan tahun ini masih digelar dengan penerapan protokol kesehatan.
Hal itu disampaikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati kepada wartawan di Sragen, Sabtu (19/3/2022).
Ia mengatakan safari ramadhan akan kembali digelar tahun ini dengan berkeliling secara bergilir sesama bulan suci ke 20 kecamatan di Sragen.
Safari akan dilaksanakan ketika wak yg u Dhuhur dan Ashar dengan memilik lokasi masjid yang sudah ditentukan.
Konsep safari ramadhan tahun ini dipastikan masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Yakni acara akan diisi dengan pengajian, pemberian sembako serta dialog dengan warga untuk menyerap aspirasi maupun masukan di masyarakat.
“Safari ramadan tetap dijalankan Pemkab Sragen nanti di semua wilayah. Tapi tarawih keliling kami menjadwalkan tidak semua wilayah,” paparnya.
Khusus untuk tarawih keliling, Bupati menyebut akan difokuskan untuk empat kecamatan di dekat wilayah Kota. Yakni Sragen, Karangmalang, Sidoharjo dan Ngrampal.
Hal itu terpaksa dilakukan karena keterbatasan jangkauan mengingat pelaksanaan tarawih digelar malam hari.
“Untuk tarawih keliling nanti ada sarasehan atau dialog dengan para jamaah terkait kritik dan saran untuk Pemerintah Kabupaten Sragen,” urainya.
Dalam kesempatan itu, Bupati memastikan untuk ramadhan tahun ini, masyarakat dibolehkan menggelar salat tarawih berjamaah di masjid atau musala.
Tidak ada lagi pembatasan jarak antar shaff atau antar jemaah. Akan tetapi setiap jemaah diwajibkan tetap mematuhi Prokes utamanya mengenakan masker dan mencegah kerumunan.
Ia juga menegaskan agar semua jemaah membawa alat salat sendiri dari rumah saat menunaikan ibadah di masjid.
“Silakan beribadah di masjid di tempatnya masing-masing, tapi tetap dengan protokol kesehatan,” tegasnya.
Meski tidak memberlakukan jarak lagi, ia menekankan pentingnya mengenakan masker saat beribadah di masjid secara berjamaah.
Hal itu dimaksudkan untuk menekan potensi penyebaran Covid-19 mengingat kegiatan keagamaan dan aktivitas masyarakat sudah dibolehkan kembali.
“Paling tidak kalau pakai masker akan melindungi kita,” imbuhnya. Wardoyo