Beranda Daerah Boyolali Alhamdulillah, Tradisi Sadranan Bisa Kembali Digelar di Cepogo, Boyolali

Alhamdulillah, Tradisi Sadranan Bisa Kembali Digelar di Cepogo, Boyolali

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM –  Setelah sempat vakum dua tahun, tradisi sadranan kembali digelar warga Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, pada Minggu (20/3/2022).

Ritual yang dipusatkan di Makam Puralaya, Dukuh Tunggulsari, Desa Sukabumi itupun disambut antusias warga.

Tradisi sadranan pada tanggal 16 bulan Ruwah penanggalan Jawa diawali dengan kegiatan bersih makam sehari sebelumnya.

Kemudian pada hari Minggu, warga kembali datang ke makam. Mereka tak hanya dari Desa Sukabumi, namun juga dari desa sekitar seperti Desa Cepogo dan Desa Mliwis.

Mereka datang dengan menyunggi tenongan berisi aneka makanan.

Ada jadah, wajik, sagon khas Cepogo, pisang, lemper, aream- arem dan aneka makanan ringan lainnya. Acara diisi dengan doa bersama dan tauziah.

Tepat saat pemuka agama memimpin salawatan, ratusan masyarakat langsuing membuka tutup tenongan.

Warga pun bergegas mengambil makanan untuk dibagikan kepada pengunjung. Anak-anak pun berebut memasukan makanan kesukaan mereka ke dalam tas kresek.

Baca Juga :  Datangi UD Pramono, Ini Janji Menko Zulkifli Hasan

Warga yang membawa tenongan merasa senang jika makanan yang dibawa habis diambil pengunjung. Pasalnya, ada kepercayaan, jika makanan habis maka tamu yang datang silaturahmi pun juga banyak. Sekaligus rezeki akan melimpah.

“Memang tradisi sadranan ini snagat menarik. Bahkan, ada yang mudik untuk menengok leluhur. Jadi sadranan ini juga menjadi haul akbar, sebagai tradisi menjelang Ramadan,” ujar sesepuh warga Desa Sukabumi, KH Maskuri.

Meski tahun ini digelar lebih sederhana, semangat masyarakat tetap terjaga. Mereka juga tetap membuka pintu rumah untuk menyambut tamu dan kerabat yang datang dari jauh. Di tengah pembatasan pandemi, silaturahmi warga tetap terjalin.

Salah satu warga, Nafsuri mengaku senang sadranan bisa kembali digelar. Lantaran sudah dua tahun tradisi sadranan tidak bisa digelar akibat pandemi. Meski sadranan kali ini belum seramai tahun- tahun sebelum pandemi.

“Kami bersyukur sadranan bisa kembali digelar kali ini. Saya juga tetap membuka pintu rumah alias open house, karena banyak saudara yang ingin mampir bersilaturami.”

Baca Juga :  Aliansi Masyarakat Boyolali Gelar Demo di Depan Kantor Bupati, Tuntut Bankeudes Dicairkan Usai Pilkada

Ditambahkan, pada tahun lalu, sebagian warga juga sudah menggelar sadranan terbatas.

“Meskipun dilakukan diam- diam atau istilahnya nyolong- nyolong. Yang penting bisa terlaksana. Usai sadranan, warga pun bergegas pulang.” Waskita