Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Awas, Foto Profil Sekda Sragen Dicatut Untuk Menipu. Modusnya Bagi-Bagi Bantuan ke Paud dan Yayasan

Salah satu percakapan dari oknum pelaku yang mencatut foto profil Sekda dengan pengelola yayasan serta foto Sekda yang dicatut untuk profil WA penipuan (kanan). Foto kolase/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Foto Profil Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto kembali menjadi sasaran oknum tak bertanggungjawab.

Foto profilnya dicatut oleh oknum untuk melancarkan penipuan dengan modus menawarkan bantuan donasi.

Sasarannya adalah yayasan dan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di sejumlah wilayah di Sragen.

Kasus pencatutan foto profil itu terungkap ketika Sekda mendadak mendapat banyak konfirmasi dari pengelola yayasan dan PAUD dua hari lalu.

Isinya, mereka mengkonfirmasi telah dikontak melalui WA oleh Sekda Sragen yang intinya mengabarkan bahwa akan diberikan bantuan donasi untuk yayasan dan PAUD.

Pelaku menggunakan nomor WhatsApp (WA) 0813 5915 7212. Padahal nomor itu bukan nomor ponsel atau WA yang dipakai Sekda.

“Tahunya saya dikonfirmasi dari beberapa pengelola yayasan dan PAUD. Katanya akan mendapat bantuan donasi. Padahal saya merasa tidak pernah memberikan informasi donasi. Memang foto yang dipakai profil WA itu foto saya, tapi nomornya bukan nomor saya. Karena nomor WA saya nggak pernah ganti,” papar Tatag kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (3/3/2022).

Tatag mengaku tidak melapor ke aparat penegak hukum. Meski fotonya dicatut, ia menyebut yang terpenting belum ada korban yang merasa dirugikan atas ulah pelaku tak bertanggungjawab itu.

Ia hanya khawatir, jika ada yang tertipu dan mentransfer dana untuk pengurusan bantuan seperti modus penipuan serupa tahun lalu.

Karenanya, ia meminta pengelola yayasan, PAUD atau SLB yang merasa menerima pesan WA bermodus sama, agar tidak menghiraukan. Kemudian apabila masyarakat menerima pesan yang sama, hendaknya mengkonfirmasi terlebih dahulu apabila dimintai sesuatu yang dirasa mencurigakan.

“Yang saya khawatirkan seperti tahun lalu, disuruh transfer dana dulu untuk pengurusan bantuan dan lain-lain. Padahal tidak ada. Dari beberapa penerima pesan itu, saya konfirmasi belum ada yang mentransfer atau dimintai dana,” tandasnya. Wardoyo

Exit mobile version