BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bagi petani pepaya, musim penghujan mendapatkan harga panen yang lebih baik. Namun, produksi menurun karena banyak buah membusuk.
Menurut Suyadi, harga panen buah pepaya di tingkat petani saat ini berkisar Rp 5.000 – Rp 7.000/buah. Itupun petani tak perlu keluar biaya atau tenaga untuk memanen. Pasalnya, pemetikan buah dilakukan sendiri oleh pembeli atau bakul.
“Saat penghujan, harga buah memang tinggi namun produksi menurun. Kalau kemarau, produksi meningkat. Namun harga lebih rendah,” katanya, Selasa (22/3/2022).
Dia mengaku memiliki 100 batang tanaman pepaya di lahan seluas 2.400 meter persegi.
Saat ini dia bisa panen lima hari sekali maksimal 30 buah. Jumlah tersebut menurun dibandingkan saat kemarau yang bisa mencapai 50 buah sekali panen.
“Musim penghujan seperti sekarang, banyak buah yang lembek dan tak laku dijual. Ya, paling untuk pakan ternak sapi.”
Dijelaskan, tanaman pepaya bisa bertahan hingga usia tanaman 4 tahun. Adapun pepaya yang dibudidayakan adalah varitas Thailand dan California. Tanaman pepaya biasa dibudidayakan petani di Kecamatan Teras, Mojosongo, Boyolali Kota, Musuk dan Ampel.
Varitas California buahnya lebih kecil dibandingkan Thailand.
“Namun memiliki kelebihan, buahnya lebih kesat sehingga lebih tahan lama. Pepaya varitas California asal Boyolali juga sudah mampu menembus swalayan.”
Senada, Tarno (65) petani asal Desa Randusari, Kecamatan Teras juga mengakui, hasil panen pepaya menurun. Tak hanya buah yang mudah membusuk di pohon. Tanaman yang baru ditanampun terganggu pertumbuhannya.
“Penyebabnya karena terlalu banyak air. Padahal saya sudah membuat parit untuk pembuangan air, namun tak banyak manfaatnya.” Waskita
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com
