Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Ini Rencana Ukraina Jika Sang Presiden Terbunuh oleh Rusia

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Pertempuran antara Rusia dan Ukraina hingga kini masih terus berlangsung dengan target utama kota Kyev dan juga Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.

Mengetahui bahwa pimpinan tertingginya menjadi sasaran utama serangan Rusia, pemerintah Ukraina disebut-sebut sudah memiliki rencana jika sang presiden berhasil dibunuh oleh pasukan Rusia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken. Namun ia enggan menjelaskan secara rinci mengenai hal itu.

“(Langkah itu) untuk memastikan bahwa ada apa yang kita sebut ‘kelanjutan pemerintahan’ dengan satu atau lain cara. Dan biarkan saya berhenti di situ,” kata Blinken dikutip dari Tempo.co, Senin (7/3/2022).

Pendapat Blinken mengemuka setelah terbit berbagai laporan tak resmi yang menyebutkan bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky telah selamat dari berbagai upaya pembunuhan sejak Invasi Rusia dimulai.

Sebelum berpendapat mengenai adanya rencana jika Zelensky terbunuh, Blinken telah bergabung bersama Menteri Luar Negeri Ukraina untuk memantaui beberapa warga sipil yang melintasi perbatasan Ukraina.

Berdasarkan konstitusi Ukraina, pengganti langsung Zelensky adalah dan harus ketua parlemen yang saat ini diduduki oleh Ruslan Stefanchuk.

Pejabat AS menyatakan kepada The New York Times bahwa diskusi pemerintah Ukraina, Stefanchuk menghasilkan bahwa Ukraina akan terus melanjutkan perlawanan kepada Rusia.

Stefanchuk akan menggantikan Zelensky jika presiden tersebut berhasil dilumpuhkan oleh Rusia.

AS dan Sekutunya yang tergabung dalam NATO mengklaim akan memberikan dukungan penuh pada Zelensky dalam mempertahankan Ukraina jika hal buruk itu terjadi.

Nato memang tidak terlibat secara militer dalam pertempuran langsung tetapi NATO memberi dukungan beberapa senjata, peralatan, dan kendaraan militer kepada Ukraina.

Di sisi lawan, Presiden Rusia, Vladimir Putin ketika berbincang dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron pada Minggu (6/3/2022) menyatakan jika operasi militer berjalan seusai rencana, maka Rusia akan terus melanjutkan serangan kepada Ukraina. Aji Santoso

Exit mobile version