Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Inovatif, Mahasiswa KKN UNS 133 Re-branding Packaging Batik Desa Sidomukti, Kini Tampil Lebih Elegan dan Mewah

Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) 133 melakukan kegiatan re-branding produk batik di Kampung Batik Desa Sidomukti, Magetan pada Kamis (17/02/2022). Dok Tim KKN UNS 133

MAGETAN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) 133 melakukan kegiatan re-branding produk batik di Kampung Batik Desa Sidomukti, Magetan pada Kamis (17/02/2022).

Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya pemasaran produk batik khas Sidomukti. Anggota Kelompok KKN UNS 133, berharap dengan adanya kegiatan re-branding ini, dapat menarik lebih banyak konsumen lagi untuk membeli batik khas Sidomukti. Selain itu, diharapkan melalui kegiatan ini, nilai jual produk batik khas Sidomukti dapat meningkat dan dapat memperluas pasar hingga ke luar Magetan.

Kampung Batik Sidomukti merupakan sentra produksi batik khas Sidomukti yang dikelola oleh pemerintah desa Sidomukti bersama Ibu-ibu pengrajin batik di desa Sidomukti. Setiap harinya puluhan batik diproduksi dengan berbagai macam motif yang beragam. Beberapa motif yang banyak diminati antara lain motif Pring Sedapur, Mahkota Mukti, Bambu Dekor Ciprat, Bambu Asem Ciprat, Mahkota, Bambu Kipas Ciprat, Ciprat, Jalak Lawu, dan lain sebagainya.

Hasil Re-branding Packaging Batik Desa Sidomukti, Magetan, Istimewa

Kampung Batik Sidomukti tidak hanya memproduksi batik dengan motif yang sudah ada, namun juga melakukan inovasi mengikuti perkembangan zaman, salah satunya adalah motif Ciprat Tie Die. Selain itu, sentra batik ini juga menerima pesanan untuk motif batik yang sesuai dengan keinginan konsumen. Tidak jarang, instansi-instansi maupun perusahaan yang ada di Magetan memesan seragam batik dengan motif khas Kampung Batik Sidomukti.

Sayangnya, pengemasan produk batik khas Sidomukti ini masih kurang menarik dan kurang aman untuk pengiriman ke luar kota sehingga peminat batik khas Sidomukti ini sebagian besar hanya berasal dari Magetan dan desa di sekitar Sidomukti.

Staf Administrasi dan Keuangan Kampung Batik Sidomukti, Deni mengatakan peminat batik Sidomukti dari luar kota cukup banyak. Banyak yang mendorong kami untuk membuka toko onlie, seperti melalui Shopee dan Tokopedia.

“Sebenarnya banyak peminat dari luar kota, biasanya mereka datang ke sini langsung untuk beli. Banyak juga yang meminta untuk buka toko di online shop seperti Shopee atau Tokopedia. Namun, untuk saat ini kami masih belum berani menawarkan pengiriman ke luar kota karena masalah ekpedisi, kami takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan mengingat pengemasan batik dari kami yang masih ala kadarnya juga harga batik yang lumayan mahal, jadi kami belum berani untuk menerima pesanan dari luar kota”. kata Deni

Ketua Kelompok KKN UNS 133, Jovi, sekaligus penanggung jawab kegiatan ini mengatakan, “Salah satu cara untuk memperluas pasar produk batik khas Sidomukti ini yaitu dengan melakukan re-branding pada packaging-nya sehingga produk batik ini bisa dipasarkan melalui online shop dan juga dikirimkan ke luar kota tanpa mengkhawatirkan kondisi barang dalam perjalanan. Dengan adanya program re-branding ini, kami berharap kedepannya pengemasan produk batik khas Sidomukti ini bisa lebih baik lagi dan bisa meningkatkan nilai jual produk batik sehingga bisa menarik lebih banyak lagi konsumen baik dari dalam kota maupun luar kota”.

Kelompok KKN UNS 133 memberikan inovasi pengemasan produk batik khas Sidomukti dengan menggunakan kardus box, kertas roti sebagai pelapis batik, stiker perekat kertas roti, thank you card, dan juga stiker perekat untuk bagian luar kardus. Pengemasan tersebut ditujukan untuk pembelian melalui online shop dan pengiriman ke luar kota. Sedangkan untuk pembelian secara langsung di Kampung Batik Sidomukti, pengemasan dilakukan dengan menggunakan zipper bag, stiker sebagai identitas Kampung Batik Sidomukti, thank you card, dan paper bag.

Kegiatan “Re-branding Packaging Batik Sidomukti untuk Meningkatkan Value Produk” ini tidak hanya sekadar memberikan inovasi pengemasan produk batik khas Sidomukti saja, namun juga memberikan pemaparan dan pelatihan cara packaging yang benar kepada warga desa Sidomukti khususnya para staf Bumdes Kampung Batik Sidomukti. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Februari 2022 dengan turut mengundang Kepala Desa, Ketua PKK, Ketua Bumdes Kampung Batik Sidomukti, serta ibu-ibu pengrajin batik di desa Sidomukti. Kegiatan berlangsung selama 2 jam yang berisi pemaparan materi cara packaging yang baik, pelatihan packaging batik, serta games berhadiah untuk turut menyemarakkan acara tersebut.

Antusiasme dan respon positif dari perangkat desa, staf Bumdes Kampung Batik Sidomukti, dan para pengrajin batik di desa Sidomukti terlihat jelas saat acara berlangsung. Semua tamu undangan yang hadir mengikuti pelatihan dengan baik dan antusias, terutama saat games berhadiah berlangsung, para hadirin sangat senang dan antusias dalam mengikuti games tersebut. Suasana menjadi sangat meriah ketika beberapa pemenang games mendapat hadiah dari Kelompok KKN UNS 133.

Pada kesempatan tersebut, Inderawati, selaku Ketua Bumdes Kampung Batik Sidomukti, menyebut kegiatan “Re-branding Packaging Batik Sidomukti untuk Meningkatkan Value Produk” yang dilakukan oleh Kelompok KKN UNS 133 ini dapat menjadi salah satu upaya untuk memasarkan produk batik khas Sidomukti. Inderawati berharap inovasi pengemasan produk batik ini bisa diterapkan dengan baik oleh para staf Kampung Batik Sidomukti.

“Saya sangat senang dan berterima kasih sekali, teman-teman KKN UNS 133 memiliki inovasi yang sangat cemerlang seperti ini untuk produk batik kami. Kedepannya kami akan mencoba untuk ajeg dalam menerapkan inovasi ini.” papar Inderawati.

Selain itu, kegiatan ini juga disambut baik oleh Kepala Desa Sidomukti, “Saya sangat berterima kasih kepada teman-teman KKN UNS 133 yang telah memberikan inovasinya untuk turut memasarkan produk batik kami ke pasar yang lebih luas lagi. Semoga kedepannya batik khas Sidomukti ini bisa dipasarkan hingga ke mancanegara” pungkas Supeno.

Exit mobile version