Beranda Daerah Sragen Jateng Bakal Digelontor Jutaan Liter Minyak Goreng Murah, Bulog Sudah Siap Tempur

Jateng Bakal Digelontor Jutaan Liter Minyak Goreng Murah, Bulog Sudah Siap Tempur

Wakil Kabulog Jateng, Muhson CH. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Harga minyak goreng di pasaran Jawa Tengah disebut masih mahal. Hasil pantauan Komisi B, harga migor masih berada di kisaran Rp 18.000 per liter.

Operasi pasar yang dinantikan, hingga kini belum juga berdampak positif terhadap penurunan harga.

Bahkan, Badan Urusan Logistik (Bulog), menyebut bakal diamanatkan untuk menyalurkan puluhan juta liter minyak goreng murah berharga Rp 14.000 per liter dari pusat.

“Iya, kita mau digelontor banyak sekali. Hampir puluhan juta liter se-Indonesia, Jawa Tengah bisa jadi,” papar Wakil Kabulog Kanwil Jateng, Muhson CH, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ditemui di Gudang Bulog Duyungan Sragen, Senin (7/3/2022).

Namun, hingga kini pihaknya masih menunggu perintah lebih lanjut dari pusat terkait operasi pasar minyak goreng tersebut.

Hingga kini, barang migor murah juga belum turun. Meski demikian, persiapan dan koordinasi sudah dilaksanakan, tinggal menunggu pelaksanaan.

Baca Juga :  Kecelakaan Adu Banteng Truk Ayam vs Truk Tronton di Desa Ketro, Tanon, Sragen, Warga: Sopir Ngantuk Berat

“Persiapan dan kordinasi udah dilaksanakan. Pokoknya kita sudah siap tempur,” terangnya.

Muhson menegaskan sudah menjadi kewajiban Bulog untuk menjaga stabilitas harga. Termasuk kegiatan operasi pasar minyak goreng dilakukan untuk menekan harga migor di pasaran yang masih tinggi saat ini.

Terkait kapan pasokan migor murah dari pusat dan OP akan digelar, pihaknya belum bisa memastikan. Saat ini, hanya tinggal menunggu perintah dan barang dari pusat.

“Kami tinggal menunggu,” tandasnya.

Sementara, untuk stok gula pasir, Muhson menyebut hingga kini masih aman. Pun dengan sejumlah komoditas pangan lainnya juga relatif tanpa kendala.

Stok gula di Jateng saat ini masih 401 ton dan diperkirakan masih akan bertambah terus.

Minyak goreng kita memang ada penugasan (operasi pasar). Penugasan belum datang kita melaksanakan pembelian secara komersial. Tapi kita tetap jual Rp 14.000 untuk konsumen akhir. Belinya harganya di bawah itu, yang penting kita menjual Rp 14.000,” tandasnya. Wardoyo