Beranda Daerah Sragen Kena Pukulan hingga Terdampar Keluar Ring, Petinju Wanita Langsung Histeris Saat Tampil...

Kena Pukulan hingga Terdampar Keluar Ring, Petinju Wanita Langsung Histeris Saat Tampil di Kejurnas Tinju Sabuk Emas Bupati Sragen

Salah satu petinju amatir wanita histeris setelah terkena pukulan lawan hingga terdampar ke pagar ring. Wasit pun langsung menghentikan laga karena si petinju terus histeris. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kejuaraan nasional (Kejurnas) tinju memperebutkan Sabuk Emas Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Ketua DPC PDIP Sragen, Untung Wibowo Sukowati di Masaran, Sabtu (5/3/2022) lalu menyisakan cerita menarik.

Di partai amatir yang mempertandingkan petinju wanita, ada seorang petinju amatir yang sampai terlempar di pagar ring akibat terkena pukulan lawan.

Ironisnya, setelah terdampar di pagar ring, petinju muda itu langsung menangis histeris. Pertandingan bahkan langsung dihentikan oleh wasit.

Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM , pertandingan amatir itu mempertemukan petinju wanita dari dua daerah. Satunya mengenakan kostum biru dan satunya merah.

Sejak laga dimulai, petinju sudut biru tampak lebih dominan. Pukulan kab dan straight-nya berungkali mendarat telak. Bahkan belum lama laga berjalan, petinju sudut merah sudah terlihat kewalahan.

Sampai akhirnya, sebuah pukulan telak mendarat di wajah dan membuat petinju sudut merah terjatuh. Petinju itu kemudian terlempar ke pembatas ring dan nyaris terjatuh keluar ring.

Seketika, petinju wanita itu langsung menangis histeris. Hal itu membuat pelatih dan rekan-rekannya langsung turun tangan melakukan pertolongan.

Wasit pun langsung menghentikan pertandingan dan memberikan kemenangan pada petinju biru. Insiden itu sempat membuat partai sejenak dihentikan. Setelah situasi mereda dan petinju merah yang histeris bisa tenang, pertandingan baru kembali dilanjutkan ke partai berikutnya.

Menyikapi insiden petinju histeris setelah terkena pukulan itu, Ketua Harian Pertina Sragen, Suprapto menilai hal itu diduga dipicu oleh ambisi si petinju yang tak bisa meluapkan emosionalnya ketika bertanding.

“Mungkin dia punya ambisi besar tapi nggak bisa keluar ke pukulan. Seperti ada yang ditahan sehingga akhirnya pelampiasannya histeris,” ujarnya saat mengamati pertandingan di acara hajatannya itu.

Baca Juga :  Sudaryono Janjikan Hadiah Motor Nmax bagi Kader Peraih Suara Terbanyak dalam Upaya Menangkan Bowo-Suwardi di Pilkada Sragen 2024

Meski demikian, laga Kejurnas amatir dan profesional itu tetap bisa berlanjut hingga malam hari.

Total sebanyak 80 petinju amatir dan profesional dari berbagai daerah unjuk kebolehan dalam kejuaraan berlabel Sragen Big Fight at The Hajatan itu.

Mereka saling adu ketangkasan dan pukulan di atas ring di hadapan para tamu undangan yang hadir di acara hajatan tersebut.

Selain 28 partai amatir sebagai tambahan termasuk petinju putri, Kejurnas juga dimeriahkan 5 partai profesional memperebutkan sabuk emas Bupati, Ketua DPC PDIP dan pengurus Pertina Sragen, Suyatno TG.

Ketua Pertina Sragen, Suprapto sekaligus penggagas Kejurnas mengatakan event langka skala nasional itu digelar selama sehari dari pagi hingga malam.

Mereka yang tampil di kelompok amatir itu datang dari Jawa Tengah, DIY, Jatim dan Tangerang serta beberapa daerah di Soloraya.

Sementara untuk kelompok profesional menghadirkan petinju-petinju papan atas nasional dan satu petinju dari Jepang, mantan juara Thaifly, Toshihiro Era dari Era BC Jepang meski akhirnya urung hadir.

Ia menguraikan gelaran Kejurnas itu sengaja digelar di hajatannya. Selain sebagai hiburan untuk tamu, hal itu juga sebagai bagian untuk menyosialisasikan dan mendukung pembinaan olahraga tinju di Sragen.

“Sebetulnya prinsip kami memang punya hajatan. Ini tasyakuran anak dan cucu kami. Tapi karena saya sekaligus juga sebagai promotor nasional ya sekaligus saya adakan pertandingan tinju sebagai hiburannya. Ini memang baru pertama kali di Sragen. Bahkan beberapa rekan nasional menyebut ini juga baru pertama kali di tingkat nasional, hajatan hiburannya tinju,” urainya.

Lewat event Kejurnas tersebut juga diharapkan menjadi momentum membangkitkan kembali olahraga tinju di Sragen yang pernah berjaya namun beberapa tahun terakhir sedikit vakum.

Baca Juga :  Gerakan Pembaharuan Sragen (GPS) Terbelah, Tokoh-Tokoh Senior Berbalik Mendukung Bowo-Suwardi di Pilkada Sragen 2024

“Ini memang momen langka. Tadi juga sekaligus untuk meresmikan sasana saya, Sukowati Boxing Camp. Jujur saja sejak 2007, gaung tinju di Sragen agak terhenti. Nah melalui event ini dan kehadiran Sasana kami, harapannya ke depan lebih ramai lagi, tinju di Sragen semakin bangkit. Ini momen kebangkitan tinju amatir dan profesional di Bumi Sukowati,” tandasnya.

Assisten pelatih, Suyatno TG menambahkan kejurnas tinju Ampro di Hajatan Ketua Pertina Sragen itu memang baru kali pertama di Sragen.

Tak hanya sekadar hiburan, kejuaraan itu juga memperebutkan sabuk emas dari Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Ketua DPC PDI Perjuangan Sragen, Untung Wibowo Sukowati serta sabuk dari dirinya, Suyatno TG.

Event digelar selama satu hari mulai pagi hingga siang dan dilanjutkan malam hari. Jumlah partai yang dipertandingan mencapai 28 partai untuk kelompok amatir dan 4 partai untuk tinju profesional.

“Kalau event Kejurnas Tinju sendiri digelar Pak Suprapto ini sudah beberapa kali. Tapi untuk Kejurnas digelar di acara hajatan ini baru kali ini,” terangnya. Wardoyo