SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sungguh kreatif yang dilakukan oleh Sukarno (49) warga asal Bunder RT 15 RW 03 Kelurahan Kedung Waduk, Kecamatan Karang Malang, Sragen.
Dirinya mampu mengubah biji kapuk atau yang disebut dengan klenteng menjadi minyak goreng curah di tengah kenaikan harga minyak.
“Dulukan ini termasuk limbah, dulukan yang diambil cuma kapuknya saja. Terus kenapa kuk bijinya ga dipakai gitu. Saya lihat-lihat di media sosial ada yang buat minyak. Tapi alatnya saya belum punya, terus saya cari di media sosial gitu,” ungkap Sukarno, penjual kain kasur yang menyediakan kapuk, Selasa, (22/03/2022) ditemui di rumahnya.
Berawal dari rasa penasarannya, Sukarno kemudian membeli sebuah mesin giling di Jakarta. Seiring berjalannya waktu, ia berhasil menuntaskan misinya membuat minyak dari biji kapuk atau klenteng.
Setelah berhasil, ia berlanjut menekuni itu sebagai profesi hariannya. Namun bukan tanpa kendala, Sukarno lanjut menceritakan.
Pada awal-awal membuat, dirinya merasa kebingungan harus menjual ke mana dan siapa yang mau membeli minyak goreng tersebut.
“Dulu awal-awal saya belum tahu jualnya dimana, jadi cuma asal proses saja. Terus temen ada yang ngasih tahu, kemudian saya tawarkan di pabrik-pabrik,” jelas Sukarno.
Minyak curah buatannya bisa saja langsung digunakan. Akan tetapi jika ingin kualitas lebih bagus, harus melalui proses penyulingan terlebih dahulu.
Untuk menjadi minyak goreng premium, Sukarno biasanya bekerja sama dengan pihak kedua.
“Saya melayani permintaan minyak curah aja. Nggak usah diproses gimana-gimana, yang ambil pengepul semua. Seandainya ada yang mau kerja sama bikin minyak goreng, saya cuma suplai minyak curah saja bisa,” imbuhnya.
Dalam sehari, Sukarno dapat menghasilkan 200 kg minyak curah. (Ando)