SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Berwisata ke Solo atau Surakarta yang kental dengan budaya Jawa, tak lengkap rasanya bila tidak berkunjung ke Museum Keraton Surakarta.
Melalui bangunan-bangunan peninggalan arkeologis tersebut, pengunjung akan dibawa ke masa lalu, membayangkan tradisi masa silam di keraton tersebut.
Ketika memandang kereta kencana misalnya, pengunjung akan bisa membayangkan bagaimana seorang raja yang agung berkendara dengan ditarik sejumlah kuda.
Singgasana raja akan membawa angan pengunjung bagaimana pola pemerintahan di bawah kepemimpinan seorang raja yang agung.
Pengunjung dapat pula membandingkan, bagaimana sistem monarki yang belaku pada saat itu dengan model pemerintahan pada masa sekarang.
Begitu pula dengan pernak-pernik peninggalan yang lain, masing-masing akan membawa imajinasi pengunjung bermain-main dengan liar.
Seperti pula dayung sampan, replika kuda, kereta jenazah, perhiasan dan masih banyak barang-barang peninggalan yang lain yang akan memanjakan imajinasi pengunjung.
Jika Anda berkunjung ke Museum Kraton Surakarta dan ingin mendengar secara langsung cerita dari masing-masing benda di dalamnya, ada pemandu yang siap mendampingi.
Apa yang terbersit di benak pengunjung melihat di tengah-tengah bangunan museum terdapat sumur dengan kedalaman tujuh meter?
Sumur atau sendang itu, menurut cerita salah seorang pemandu, tidak pernah kehabisan airnya walaupun sedang musim kemarau.
“Sumur ini kedalamannya tujuh meter, airnya tidak pernah surut walaupun sedang musim kemarau,” kata salah satu pemandu.
Tak hanya sebatas cerita, karena pengunjung juga boleh mencicipi segarnya air sumur keraton tersebut. Kurator atau penjaga museum menyediakan air dalam gelas yang dapat diminum oleh pengunjung.
Anda boleh berlama-lama di tempat itu sembari mengenang keagunan budaya Jawa tersebut. Pasalnya, di sana di sepanjang koridor museum, terdapat tempat duduk yang dapat digunakan pengunjung untuk menikmati suasana museum Keraton Surakarta yang asri.
Jika pengunjung ingin tahu seberapa luas wilayah kekuasaan Keraton Surakarta, dan daerah mana saja yang menjadi wilayah kekasaan keraton, dapat menyimak peta wilayah yang terdapat di bilik terakhir museum.
Berbeda dengan liburan di pantai atau mall yang hanya menawarkan hiburan, maka berwisata di Museum Keraton Surakarta ini selain hiburan, mendapat bonus ilmu kesejarahan.
Seperti yang dikatakan Vera, salah satu pengunjung asal Sragen, Jawa Tengah.
“Museum Keraton ini tempatnya terawat, bisa menambah wawasan tentang sejarah. Pemandu wisatanya juga ramah,” kata Vera.
Jika Anda ingin berwisata sembari belajar sejarah kebudayaan Jawa khusus mengenai peninggalan Keraton Surakarta, tempat ini sangat direkomendasikan.
Anda dapat berkunjung hari Senin- Kamis pukul 09.00 WIB sampai 14.00 WIB. Hari Sabtu-Minggu pukul 09.00 WIB sampai 16.00 WIB. Sedangkan hari Jumat libur.
Untuk mencari lokasi alamat Museum Kraton Surakarta tak perlu bingung-bingung, karena tempat ini mudah dijangkau.
Museum Kraton Surakarta berada di tengah kota, tepatnya di Jalan Sidikoro No. 1-2, Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.
Untuk menikmati wisata edukatif tersebt, pengunjung hanya cukup memberikan kontribusi Rp 15.000. Untuk parkir, jika Anda menggunakan roda dua cukup dengan Rp 2.000 per, namun jika menggunakan mobil, perlu menyediakan ongkos parkir Rp 5.000.
Bagaimana, menarik bukan? Tunggu apalagi? Anda bisa segera memasukkannya ke dalam daftar destinasi liburan Anda. Efa Yunita Sari