BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Meski harga bunga mawar mendekati akhir bulan Ruwah semakin mahal, namun penjualan masih sepi. Hal ini tak lepas dari kondisi pandemi Covid-19.
Di Pasar Boyolali Kota, penjual kembang tabur terlihat berjejer di sepanjang trotoar. Bahkan ada pula beberapa penjual mawar dadakan.
Mereka hanya berjualan saat bulan Ruwah saja pada penanggalan Jawa yang bersamaan dengan musim sadranan.
Hanya saja, ruwahan tahun ini terasa lebih lengang. Lalu lalang pembeli kembang tak semeriah dua tahun lalu. Hal ini sebagai dampak pandemi Covid-19 yang masih dirasakan hingga sekarang ini.
Salah satu penjual bunga tabur, Supinah (64) mengakui sebenarnya harga bunga tabur mengalami kenaikan meski tak semahal dua tahun lalu.
D Selain karena mendekati akhir Ruwah, pasokan bunga asal Bandungan, Semarang sudah tidak ada.
“Saat ini harga satu ceting seharga Rp 20.000, dan satu rinjing seharga Rp 100.000 – Rp 150.000. Tapi ini termasuk lebih murah daripada dua tahun lalu,” katanya Senin (21/3/2022).
Dia menjual sesuai pesanan pembeli. Mulai dari kembang setaman, liman, piton, songo dan komplitan. Isinya campuran kembang mawar, kenanga, melati, kantil kuning, kantil putih juga cempaka mulyo.
“Sayang, pembeli menurun mencapai 50 persen lebih. Ditambah lagi, kegiatan sadranan dibatasi. Padahal mayoritas pembeli berasal dari Cepogo hingga Selo yang memiliki tradisi sadranan atau ziarah.”
Penjual bunga tabur lainnya, Sumiyem (62) mengaku kulakan bunga mawar dari petani di Kecamatan Tamansari dan Musuk. Satu rinjing dibeli dengan harga Rp 60.000. Ada kenaikan sekitar Rp 20.000 – Rp 30.000/rinjing.
“Lalu dijual lagi seharga Rp 100.000/rinjing.
Biasanya mendekati akhir bulan Ruwah ramai pembeli, tapi tahun ini memang sepi.”
Terpisah, petani mawar asal Dukuh Songgobumi, Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Listiyani (30) menjelaskan, dirinya memiliki lahan bunga mawar 2.000 meter persegi. Dalam sehari, dia bisa memanen 15- 20 rinjing.
“Hasil panen saya jual di Pasar Mongko, Desa Ringin Larik, Kecamatan Musuk. Kalau bulan Ruwah seperti ini, bisa laku Rp 50.000 – Rp 75.000/rinjing. Lumayan untuk kebutuhan dapur.” Waskita
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















