“Bisa jadi (posokan) dari produsen,” ujarnya.
Ketua Komisi B DPRD Jateng, Sumanto memandang operasi pasar yang dilakukan terhadap minyak goreng saat ini, belum dirasa efektif menurunkan harga di pasaran.
“OP itu kan upaya pemerintah untuk menurunkan harga. Tapi faktanya harga di pasaran masih tinggi. Kemarin kita cek di Solo masih Rp 18.000. Harusnya ini titik awal untuk bahwa minyak itu dan pangan dikelola oleh pemerintah termasuk Bulog. Ini harus jadi pancatan awal dari pemerintah melihat situasi seperti ini. Kalau nggak, ya terjadi seperti ini dan akan terulang terus lagi,’ tegasnya.
Soal indikasi adanya permainan pada distribusi minyak goreng, ia menyebut sejauh ini pihaknya tidak menemukan itu.
Namun ia meyakini jika dikelola negara, maka situasi pangan tidak akan seperti ini.
“Apakah ada kartel atau permainan, kami tidak tahu itu,” tandasnya. Wardoyo
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com