JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Miris, 1,5 Juta Petani di Jateng Masih Miskin, Komisi B DPRD Desak Pemerintah Naikkan HPP Gabah Jadi Rp 5.500

"Di Jawa Tengah itu dari 3,5 juta petani yang punya lahan di bawah 2000 M2 itu 1,5 juta petani. Mereka berpenghasilan segitu mana sejahtera. Padahal UMR saja sekarang sudah menyentuh angka Rp 2 juta," Sumanto, Ketua Komisi B DPRD Jateng

Ketua Komisi B DPRD Jateng, Sumanto saat memimpin sidak stok beras di Gudang Bulog Duyungan, Sragen, Senin (7/3/2022). Foto/Wardoyo
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Komisi B DPRD Jateng melansir data sedikitnya 1,5 juta petani di Jawa Tengah masih dalam kondisi jauh dari sejahtera.

Minimnya keberpihakan pemerintah terhadap nasib petani, dinilai menjadi faktor yang sulit mendongkrak kesejahteraan mereka.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi B, Sumanto saat melakukan sidak stok beras di gudang Bulog Duyungan, Sragen, Senin (7/3/2022).

Ia mengatakan saat ini harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) yang ditetapkan sebesar Rp 4.200 per kilogram, masih jauh dari ideal.

Dengan harga segitu, penghasilan petani dengan lahan sempit atau petani gurem dengan lahan 2000 meter persegi, tidak lebih dari Rp 600.000 perbulan.

“Padahal di Jawa Tengah itu dari 3,5 juta petani yang punya lahan di bawah 2000 M2 itu 1,5 juta petani. Mereka berpenghasilan segitu mana sejahtera. Padahal UMR saja sekarang sudah menyentuh angka Rp 2 juta,” paparnya kepada wartawan.

Baca Juga :  Terbaik, Bank Djoko Tingkir Sragen Tetap Konsisten Kembali Meraih Penghargaan TOP BUMD Tahun 2024 Golden Trophy

Sumanto menjelaskan salah satu solusi menaikkan penghasilan petani adalah dengan menaikkan HPP. Sebab realitanya, ketika harga komoditas pangan lainnya naik, harga beras belum juga mengalami kenaikan.

HPP Rp 4.200 saat ini dinilai masih sangat jauh dari ideal. Karenanya pihaknya mendorong agar pemerintah segera menaikkan HPP menjadi kisaran Rp 5.500 agar pendapatan petani bisa naik.

Kenaikan HPP juga diyakini akan berdampak strategis menurunkan angka kemiskinan. Terlebih, mayoritas sentra pangan di Jawa Tengah, seperti Kebumen, Banjarnegara, Klaten dan beberapa daerah penghasil beras.

“Ini yang harus kita perjuangkan agar mereka sejahtera. Kalau kemiskinan kita pingin turun ya petani disejahterakan,” tandasnya.

Lebih lanjut, legislator asal PDIP itu menyebut dorongan untuk kenaikan HPP sudah disampaikan ke pemerintah pusat melalui Komisi IV DPR RI.

Ia berharap pemerintah bisa merespon itu sebagai wujud keberpihakan terhadap kehidupan petani.

“Idealnya HPP harus di atas Rp 5.500. mereka petani di angka 2000 berpenghasilan di atas Rp 1.550.000. Itu baru segitu mereka sudah sejahtera, senang petaninya,” tandasnya.

Baca Juga :  Prestasi Gemilang Bintang Lima dan Terbaik TOP BUMD Awards 2024: Inilah Bukti Keunggulan RSUD dr. Soeratno Gemolong Sragen

Upaya lain untuk mendorong kesejahteraan petani adalah dengan meningkatkan teknologi pertanian, manajemen dan inovasi bibit yang bagus.

Dengan bibit unggul, maka produktivitas akan tinggi sehingga meningkatkan hasil serta pendapatan petani.

“Upaya Komisi B sudah mengusulkan lewat DPR RI komisi IV. Keputusan pangan itu di pusat, kami hanya menyampaikan, usul dari komisi B seperti ini,” tandasnya.

Menanggapi usulan kenaikan HPP, Wakil Kepala Bulog Kanwil Jateng, Muhson CH mengatakan pihaknya mengapresiasi usulan dari Komisi B itu.

Bulog hanya sebagai anak perusahaan pemerintah, akan siap untu melaksanakan apapun kebijakan dari pemerintah. Termasuk apabila ada kenaikan HPP, hal itu juga siap dilaksanakan.

Bulog siap melaksanakan, kalau misalkan DPR mengajukan kenaikan seperti itu dibahas di lintas instansi di Jakarta. Keputusan apapun siap laksanakan,” tandasnya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com