Beranda Umum Internasional Pandemi Covid-19 di Indonesia Mereda, China Justru Melonjak, Kota Shanghai Dilockdown

Pandemi Covid-19 di Indonesia Mereda, China Justru Melonjak, Kota Shanghai Dilockdown

Pandemi Covid-19 masih terjadi
ilustrasi virus Corona

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jika di Indonesia pandemi Covid-19 sudah melandai, kondisinya berbeda dengan China.

Pemerintah Negeri Tirai Bambu itu bahkan mengumumkan penguncian (lockdown) Kota Shanghai dalam dua tahap selama sembilan hari karena meroketnya kasus Covid-19.

Senin (28/3/2022), pihak berwenang akan melakukan pengujian Covid-19 secara massal setelah salah satu pusat keuangan dunia itu mengalami lonjakan kasus sejak sebulan terakhir.

Kendati demikian, jumlah kasus Covid-19 di Shanghai tidak tergolong tinggi menurut beberapa standar internasional.

Penguncian akan terjadi dalam dua tahap. Sisi kota di sebelah timur Sungai Huangpu berada dalam pembatasan dari Senin (28/3/2022) hingga 1 April 2022. Sedangkan sisi barat Sungai Huangpu dari 1-5 April 2022.

Transportasi umum akan ditangguhkan dan perusahaan serta pabrik harus menghentikan operasi atau bekerja dari jarak jauh.

Pemerintah kota menerbitkan instruksi di akun WeChat-nya dan meminta publik untuk mendukung, memahami, dan bekerja sama dengan pekerjaan pencegahan dan pengendalian epidemi kota.

Sebelumnya, pihak berwenang menolak mengunci kota berpenduduk sekitar 25 juta orang itu untuk menghindari ketidakstabilan ekonomi.

Namun, setelah Shanghai mencatat jumlah kasus harian tertinggi sejak pandemi, pihak berwenang mengambil kebijakan sebaliknya.

Penguncian lain selama pandemi telah memengaruhi seluruh provinsi China, meskipun orang sering kali masih dapat bepergian di dalam wilayah tersebut.

Namun, Shanghai, karena kepadatan penduduknya yang tinggi, menjadi kota terbesar yang dikunci hingga saat ini.

Shanghai sekarang menjadi salah satu daerah yang paling parah terkena dampak ketika China berjuang untuk menahan kebangkitan varian Omicron yang mengarah ke lonjakan kasus baru.

Pejabat sampai sekarang mengatakan pelabuhan China timur itu harus terus berjalan untuk kebaikan ekonomi. Pendekatan penguncian itu menunjukkan separuh kota Shanghai akan tetap berfungsi pada suatu waktu.

Shanghai telah berjuang melawan lonjakan Covid-19 baru selama hampir sebulan. Pada Minggu lalu, Shangahi mencatat rekor 3.450 kasus COVID-19 tidak bergejala.

Jumlah kasus itu hampir 70 persen dari total kasus nasional di China, bersama dengan 50 kasus bergejala, kata pemerintah kota pada hari ini.

www.tempo.co