Beranda Daerah Wonogiri Siap siap! Pemerintah Bakal Gelar Skrining TBC Besar besaran Tahun ini, Ingat...

Siap siap! Pemerintah Bakal Gelar Skrining TBC Besar besaran Tahun ini, Ingat Indonesia Tempati Urutan 3 Dunia Setelah India dan Cina

Ponpes
Pelaksanaan vaksinasi booster di Ponpes Al Barru Bulusulur Wonogiri. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah terus berupaya menekan kasus tuberkolosis atau TBC. Salah satu upaya yang ditempah adalah menggelar skrining TBC besar besaran.

Untuk diketahui bahwa skrining TBC besar besaran itu rencananya digelar mulai tahun ini.

Melansir kemkes.go.id, Kamis (24/3/2022), penyakit TBC di Indonesia menempati peringkat ketiga di dunia setelah India dan Cina. Di Indonesia jumlah kasus TBC mencapai 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.

Untuk menemukan dan mengobati kasus tersebut Kemenkes RI berencana melakukan skrining TBC besar besaran yang akan dilaksanakan tahun ini.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular atau Direktur P2PM Kemenkes Dr Didik Budijanto mengatakan dari estimasi 824 ribu pasien TBC di Indonesia baru 49 persen yang ditemukan dan diobati.

Sehingga terdapat sebanyak 500 ribuan orang yang belum diobati dan berisiko menjadi sumber penularan.

”Untuk itu upaya penemuan kasus sedini mungkin, pengobatan secara tuntas sampai sembuh merupakan salah satu upaya yang terpenting dalam memutuskan penularan TBC di masyarakat,” kata dia.

Didik membeberkan pihaknya akan melakukan skrining TBC besar besaran terhadap 500 ribu kasus yang belum ditemukan.

Skrining dilakukan dengan peralatan X-Ray Artificial Intelligence untuk memberikan hasil diagnosis TBC yang lebih cepat dan lebih efisien.

Baca Juga :  MU Gagal Tembus 5 Besar, ini Klasemen Liga Inggris yang Makin Menyakitkan

”Kami merencanakan skrining TBC besar besaran yang transformasional dengan memanfaatkan peralatan X-Ray Artificial Intelligence untuk memberikan hasil diagnosis TBC yang lebih cepat dan lebih efisien, termasuk bi-directional testing bagi penderita diabetes agar mereka mendapatkan pengobatan TBC sedini mungkin,” ujar dia.

Saat ini tengah diupayakan melakukan pengadaan alat-alat yang dibutuhkan. Direncanakan skrining besar-besaran itu akan dilakukan tahun ini.

”Pelaksanaannya diutamakan tahun ini karena proses masih tetap berjalan. Dengan ditemukannya 500 ribu kasus ini nantinya akan mempercepat kita eliminasi TBC di tahun 2030,” kata Didik.

Sebanyak 91% kasus TBC di Indonesia adalah TBC paru yang berpotensi menularkan kepada orang yang sehat di sekitarnya.

Saat ini, penemuan kasus dan pengobatan TBC yang tinggi telah dilakukan di beberapa daerah di antaranya Banten, Gorontalo, DKI Jakarta, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Barat.

Sementara daerah dengan kasus TBC paling banyak terkonsentrasi di Pulau Jawa seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

”Sebenarnya TBC itu biasanya ada di daerah yang padat, daerah kumuh, dan daerah yang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) nya kurang, di situ potensi penularan TBC nya tinggi,” ucap Didik.

Baca Juga :  Cara Mengurus SKCK Syarat Lengkap plus Biaya Resmi, Jadi Senjata Wajib Lamar Kerja!

Perlu diketahui, gejala-gejala awal muncul TBC pada seseorang dapat berupa batuk karena menyerang saluran pernapasan dan juga organ pernapasan, batuk berdahak terus-menerus selama 2 sampai 3 minggu atau lebih, kemudian sesak napas, nyeri pada dada, badan lemas dan rasa kurang enak badan, nafsu makan menurun, berat badan menurun, dan biasanya yang muncul adalah berkeringat pada waktu malam hari meskipun tidak melakukan kegiatan apapun. Aris Arianto

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.