BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Satpol PP Boyolali terus melakukan operasi yustisi bagi pelanggar protokol kesehatan (prokes). Hasilnya, sebanyak 562 pelanggar prokes terjaring selama operasi yustisi empat minggu terakhir.
“Pelanggaran paling banyak ditemukan pada masyarakat yang tidak mengenakan masker. Operasi yustisi akan digelar sampai PPKM turun ke level 1. Kemudian akan dievaluasi tiap minggunya,” kata Kepala Satpol PP Boyolali pada Jumat (8/4/2022).
Saat operasi yustisi, pihaknya juga mengadakan swab antigen acak terhadap pelaku pelanggaran. Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Puskesmas setempat. Ditemukan 17 orang yang hasil swab antigennya positif Covid-19.
“Yang positif lalu ditindaklanjuti tiap Puskesmas.”
Operasi ini juga akan menyasar rumah makan yang menjadi lokasi buka bersama (bukber) masyarakat. Karena masih situasi pandemi, maka prokesnya harus tetap dijalankan. Jangan sampai masyarakat abai prokes karena menganggap sudah aman.
“Tiap sore akan kami sisir tempat keramaian maupun lokasi bukber-bukber itu. Lokasinya juga berbeda-beda. Dan akan kami evaluasi berkala. Kita akan gelar operasi yustisi sampai bisa menekan angka penyebarannya.”
Ditemui terpisah, Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti menjelaskan, operasi yustisi digelar tiap harinya di berbagai daerah. Operasi yustisi juga dibarengi dengan swab antigen secara acak.
Rata-rata masyarakat umum yang diswab berkisar 40-50 orang. Dari jumlah tersebut temuan positif hanya satu orang. Menurut Puji hal tersebut menunjukan bahwa masyarakat Boyolali cenderung lebih sehat.
“ini yang yang membuat ayem. Dari hasil operasi yustisi dengan swab antigen paling temuan kasus hanya 1 dari 40 orang yang diswab.”
Kondisi tersebut, lanjut dia, menunjukkan bahwa kasus paparan sudah rendah dan kesehatan masyarakat semakin tinggi. Namun, tetap perlu perlindungan virus ini dengan prokes yang berasal dari kesadaran pribadi dan vaksin.
“Jangan abaikan prokes meski kondisi sudah semakin membaik.” Waskita
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















